Berhaluan keras, perangai Bayu berubah
A
A
A
Sindonews.com - Bayu Setiono (22) terduga teroris yang ditangkap hidup-hidup oleh Densus 88 ternyata memiliki perangai yang kurang disukai keluarganya. Sejak berhaluan keras, Bayu selalu menuding kafir pada orang yang tidak sepahan dengan dirinya.
Sri saudara kandung ayah tiri Bayu di Solo menceritakan kalau Bayu berubah total saat ia akrab dengan orang-orang berhaluan keras. Sri bahkan menceritakan Bayu tak segan menuduh kafir orang-orang yang tak sepaham dengannya.
"Saya dan semua warga di kampung ini sudah pasrah kalau Bayu tertangkap. Karena dia memang semena-mena dan tidak mau mengenal dengan orang kampung,” papar Sri, saudari kandung ayah tiri Bayu di Solo, Sabtu (1/9/2012).
Mengenai penangkapan Bayu, Sri mengaku tak menyangka jika peristiwa maut itu melibatkan Bayu. “Semalam (Jumat malam) saya juga berada ditempat kejadian perkara (Jalan Veteran). Tapi tidak kepikiran kalau yang tertangkap Bayu (TKP Karanganyar)," katanya.
Selama dua pekan peristiwa teror di Solo, Bayu sering terlihat di rumah orang tuanya di Kampung Dipotrunan RT 03/RW XI, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serangan, Solo.
Sri menyebut saat terjadi penembakan di pos polisi Plasa Singosaren 30 Agustus silam, ibunda Bayu mengatakan putranya itu tak berada di rumah.
Ayah dan ibunda Bayu, yakni Joko Purnomo dan Wiwik Wahyu Sri Hartati pascabaku tembak Jumat (31/9) malam terlihat tergesa-gesa meninggalkan rumahnya Sabtu (1/9) pagi.
Diceritakannya lagi, Bayu yang pernah bekerja sebagai tukang sapu di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo setiap Minggu berolahraga ekstrem, yakni berjalan kaki Solo-Tawangmangu.
Jarak belasan kilometer itu ia tempuh hanya berbekal air putih sebotol. Semenjak menikah, Bayu tinggal di rumah mertuanya di Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Seperti diketahui, Bayu adalah satu-satunya anggota peneror pos pam Solo yang ditangkap hidup-hidup. Sedangkan dua rekannya tewas saat baku tembak dengan Densus 88 di Jalan Veteran, tepatnya di sisi selatan swalayan Lottemart pada Jumat malam. Dua rekannya yang tewas yaitu Farhan dan Muksin.
Polri menyatakan Bayu sebagai anggota kelompok penebar teror pos polisi yang akhirnya berhasil diringkus Tim Densus 88 Antiteror di Gondangrejo, Karanganyar pada Jumat (31/8/2012) malam.
Sri saudara kandung ayah tiri Bayu di Solo menceritakan kalau Bayu berubah total saat ia akrab dengan orang-orang berhaluan keras. Sri bahkan menceritakan Bayu tak segan menuduh kafir orang-orang yang tak sepaham dengannya.
"Saya dan semua warga di kampung ini sudah pasrah kalau Bayu tertangkap. Karena dia memang semena-mena dan tidak mau mengenal dengan orang kampung,” papar Sri, saudari kandung ayah tiri Bayu di Solo, Sabtu (1/9/2012).
Mengenai penangkapan Bayu, Sri mengaku tak menyangka jika peristiwa maut itu melibatkan Bayu. “Semalam (Jumat malam) saya juga berada ditempat kejadian perkara (Jalan Veteran). Tapi tidak kepikiran kalau yang tertangkap Bayu (TKP Karanganyar)," katanya.
Selama dua pekan peristiwa teror di Solo, Bayu sering terlihat di rumah orang tuanya di Kampung Dipotrunan RT 03/RW XI, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serangan, Solo.
Sri menyebut saat terjadi penembakan di pos polisi Plasa Singosaren 30 Agustus silam, ibunda Bayu mengatakan putranya itu tak berada di rumah.
Ayah dan ibunda Bayu, yakni Joko Purnomo dan Wiwik Wahyu Sri Hartati pascabaku tembak Jumat (31/9) malam terlihat tergesa-gesa meninggalkan rumahnya Sabtu (1/9) pagi.
Diceritakannya lagi, Bayu yang pernah bekerja sebagai tukang sapu di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo setiap Minggu berolahraga ekstrem, yakni berjalan kaki Solo-Tawangmangu.
Jarak belasan kilometer itu ia tempuh hanya berbekal air putih sebotol. Semenjak menikah, Bayu tinggal di rumah mertuanya di Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
Seperti diketahui, Bayu adalah satu-satunya anggota peneror pos pam Solo yang ditangkap hidup-hidup. Sedangkan dua rekannya tewas saat baku tembak dengan Densus 88 di Jalan Veteran, tepatnya di sisi selatan swalayan Lottemart pada Jumat malam. Dua rekannya yang tewas yaitu Farhan dan Muksin.
Polri menyatakan Bayu sebagai anggota kelompok penebar teror pos polisi yang akhirnya berhasil diringkus Tim Densus 88 Antiteror di Gondangrejo, Karanganyar pada Jumat (31/8/2012) malam.
(ysw)