Kasus Sampang: Pemerintah jamin pengungsi
Jum'at, 31 Agustus 2012 - 21:19 WIB

Kasus Sampang: Pemerintah jamin pengungsi
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah berjanji tetap akan menjamin keamanan dan kesehatan serta kebutuhan hidup para pengungsi akibat kerusuhan di Sampang, Madura.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono menegaskan pengungsi korban Sampang tetap akan diperhatikan.
"Kami jamin mulai dari kesehatan, keamanan dan kebutuhan hidup. Kami beri lebih dari cukup, Pemerintah Daerah yang mengurusnya. Jadi tidak benar kalau pemerintah mentelantarkannya," ujarnya di Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Menurut Agung, jumlah pengungsi tidak terlalu besar dibandingkan pengungsi korban bencana alam. Namun pemerintah tetap menjalin komunikasi dengan daerah baik dari bantuan hukum dan keamanan.
"Saat ini yang penting bagaimana iklim keamanan kondusif dahulu, jangan ada bentuk kekerasan baru," katanya.
Hal itu menurutnya, tidak hanya berlaku untuk daerah sampang saja, namun seluruh tanah air. Masyarakat lanjut dia jangan membiasakan kekerasan. Sebab, kekerasan tidak dapat menyelesaikan persoalan, tapi memperparah keadaan.
Agung menambahkan untuk mengatasi konflik menyangkut kultur yaitu dengan cara memperbaiki kehidupan sosial, ekonomi, keamanan, pemahaman-pemahaman tolerasi terhadap perbedaan-perbedaan.
"Ini juga bukan semata-mata soal agama, tapi akar persoalannya keluarga," tandasnya.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono menegaskan pengungsi korban Sampang tetap akan diperhatikan.
"Kami jamin mulai dari kesehatan, keamanan dan kebutuhan hidup. Kami beri lebih dari cukup, Pemerintah Daerah yang mengurusnya. Jadi tidak benar kalau pemerintah mentelantarkannya," ujarnya di Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Menurut Agung, jumlah pengungsi tidak terlalu besar dibandingkan pengungsi korban bencana alam. Namun pemerintah tetap menjalin komunikasi dengan daerah baik dari bantuan hukum dan keamanan.
"Saat ini yang penting bagaimana iklim keamanan kondusif dahulu, jangan ada bentuk kekerasan baru," katanya.
Hal itu menurutnya, tidak hanya berlaku untuk daerah sampang saja, namun seluruh tanah air. Masyarakat lanjut dia jangan membiasakan kekerasan. Sebab, kekerasan tidak dapat menyelesaikan persoalan, tapi memperparah keadaan.
Agung menambahkan untuk mengatasi konflik menyangkut kultur yaitu dengan cara memperbaiki kehidupan sosial, ekonomi, keamanan, pemahaman-pemahaman tolerasi terhadap perbedaan-perbedaan.
"Ini juga bukan semata-mata soal agama, tapi akar persoalannya keluarga," tandasnya.
(lns)