Disiplin dan pantang menyerah
A
A
A
Rio Haryanto, 19, sibuk membubuhi tanda tangan yang diminta para penggemarnya yang kebanyakan gadis belia saat acara buka puasa bersama di Central Park, Jakarta, Selasa lalu 7 Agustus 2012. Bukan rahasia lagi jika pembalap yang kini berada di urutan 15 klasemen sementara GP2 Series 2012 ini merupakan salah satu idola bagi anakanak muda di Indonesia.
Prestasi gemilang pria kelahiran Solo, 22 Januari 1993, ini pada ajang balap mobil single sitter menjadi salah satu magnet bagi masyarakat, khususnya para penggemar. Apalagi saat ini Rio menjadi satu-satunya pembalap Indonesia yang mengantongi lisensi balap Formula 1 (F1).
Bagi anak bungsu pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati ini, menjadi pembalap Indonesia pertama yang berhasil mengantongi superlicence alias “SIM F1” merupakan kebanggaan tersendiri.
Pertengahan Juli lalu, untuk kedua kalinya Rio melakukan uji coba mobil F1 bersama tim Marussia F1 di Sirkuit Hungaroring, Hungaria, bersamaan dengan digelarnya seri ke sembilan GP2 Series. Uji coba pertama dilakukan Rio di Abu Dhabi, September 2011.
Pencapaian tersebut semakin membuka peluang pembalap Marussia Carlin Motorsport ini untuk bertarung di ajang jet darat kelak. Keberhasilan ini juga semakin membuktikan Rio menjadi salah satu pemuda Indonesia yang sukses berprestasi di ajang internasional.
“Cita-cita saya ingin memenangi balap F1 di kemudian hari dengan membawa nama Indonesia. Ini merupakan dorongan kuat bagi saya. Saya senang bisa membawa nama Indonesia di dunia balap internasional selama ini,” ujar Rio kepada harian Seputar Indonesia (SINDO).
Prestasi Rio memang sangat menggembirakan. Tahun lalu, dia menduduki posisi ketujuh klasemen akhir GP3 Series dengan mengantongi 31 poin.
Kesuksesan ini diraihnya setelah di seri terakhir yang digelar di Monza, Italia, Rio berhasil mendapatkan tambahan lima poin yang membuat posisinya naik drastis dari urutan ke-10 menjadi ketujuh.
Keberhasilan inilah yang membawa Rio maju ke seri GP2,yang merupakan kompetisi lanjutan untuk dapat tampil di ajang F1. Rio menargetkan bisa melanjutkan kariernya di ajang F1 pada 2015 mendatang.
Ambisinya untuk bisa tampil di ajang F1 kelak sangat mungkin bisa tercapai. Karena itu, Rio tetap fokus menjalani kariernya.
Saat ini, secara keseluruhan, Rio melihat performanya di musim pertama balapan GP2 cukup memuaskan. Pembalap Pertamina ini merasa penampilannya cukup konsisten di tengah para pesaingnya yang lebih berpengalaman.
“Tapi, berlaga di ajang F1 adalah salah satu impian hidup saya. Oleh karena itu saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya. Saya akan terus disiplin dan pantang menyerah guna mendapatkan hasil yang terbaik dalam karier saya ke depan,” tegasnya seraya berharap dukungan masyarakat Indonesia agar bisa tetap eksis tampil di ajang internasional.
Meraih kesuksesan di usia muda tak membuat Rio cepat puas. Dia pun terus mengasah dirinya untuk ajang yang lebih tinggi. Rio menunjukkan kemampuannya di ajang formula. Baginya, ajang formula lebih menantang karena sangat kompetitif.
Meski digadang-gadang bakal menjadi pilot kokpit jet darat, pembalap termuda di dunia yang mengikuti uji coba F1 (2010) ini tidak besar kepala. “ Dari prestasi balap yang sudah saya dapatkan sampai saat ini, saya merasa beruntung bisa menjadi salah satu dari sekian banyak anak muda Indonesia yang berprestasi. Tapi saya masih harus banyak belajar,” pungkasnya.
Menanggapi sejumlah masalah yang dihadapi pemuda di Indonesia, mulai dari tingkat pengangguran, kenakalan remaja hingga mereka yang terjerat narkoba, Rio mengaku prihatin. Karena itu, menurutnya peran orang tua, guru, lingkungan sosial, dan media menjadi penting. “Saya hanya bisa mengimbau agar kaum muda Indonesia berupaya terusmenerus, never give up, menampilkan yang terbaik, tekun, disiplin, dan jangan mudah menyerah,” tegasnya.
Prestasi gemilang pria kelahiran Solo, 22 Januari 1993, ini pada ajang balap mobil single sitter menjadi salah satu magnet bagi masyarakat, khususnya para penggemar. Apalagi saat ini Rio menjadi satu-satunya pembalap Indonesia yang mengantongi lisensi balap Formula 1 (F1).
Bagi anak bungsu pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati ini, menjadi pembalap Indonesia pertama yang berhasil mengantongi superlicence alias “SIM F1” merupakan kebanggaan tersendiri.
Pertengahan Juli lalu, untuk kedua kalinya Rio melakukan uji coba mobil F1 bersama tim Marussia F1 di Sirkuit Hungaroring, Hungaria, bersamaan dengan digelarnya seri ke sembilan GP2 Series. Uji coba pertama dilakukan Rio di Abu Dhabi, September 2011.
Pencapaian tersebut semakin membuka peluang pembalap Marussia Carlin Motorsport ini untuk bertarung di ajang jet darat kelak. Keberhasilan ini juga semakin membuktikan Rio menjadi salah satu pemuda Indonesia yang sukses berprestasi di ajang internasional.
“Cita-cita saya ingin memenangi balap F1 di kemudian hari dengan membawa nama Indonesia. Ini merupakan dorongan kuat bagi saya. Saya senang bisa membawa nama Indonesia di dunia balap internasional selama ini,” ujar Rio kepada harian Seputar Indonesia (SINDO).
Prestasi Rio memang sangat menggembirakan. Tahun lalu, dia menduduki posisi ketujuh klasemen akhir GP3 Series dengan mengantongi 31 poin.
Kesuksesan ini diraihnya setelah di seri terakhir yang digelar di Monza, Italia, Rio berhasil mendapatkan tambahan lima poin yang membuat posisinya naik drastis dari urutan ke-10 menjadi ketujuh.
Keberhasilan inilah yang membawa Rio maju ke seri GP2,yang merupakan kompetisi lanjutan untuk dapat tampil di ajang F1. Rio menargetkan bisa melanjutkan kariernya di ajang F1 pada 2015 mendatang.
Ambisinya untuk bisa tampil di ajang F1 kelak sangat mungkin bisa tercapai. Karena itu, Rio tetap fokus menjalani kariernya.
Saat ini, secara keseluruhan, Rio melihat performanya di musim pertama balapan GP2 cukup memuaskan. Pembalap Pertamina ini merasa penampilannya cukup konsisten di tengah para pesaingnya yang lebih berpengalaman.
“Tapi, berlaga di ajang F1 adalah salah satu impian hidup saya. Oleh karena itu saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya. Saya akan terus disiplin dan pantang menyerah guna mendapatkan hasil yang terbaik dalam karier saya ke depan,” tegasnya seraya berharap dukungan masyarakat Indonesia agar bisa tetap eksis tampil di ajang internasional.
Meraih kesuksesan di usia muda tak membuat Rio cepat puas. Dia pun terus mengasah dirinya untuk ajang yang lebih tinggi. Rio menunjukkan kemampuannya di ajang formula. Baginya, ajang formula lebih menantang karena sangat kompetitif.
Meski digadang-gadang bakal menjadi pilot kokpit jet darat, pembalap termuda di dunia yang mengikuti uji coba F1 (2010) ini tidak besar kepala. “ Dari prestasi balap yang sudah saya dapatkan sampai saat ini, saya merasa beruntung bisa menjadi salah satu dari sekian banyak anak muda Indonesia yang berprestasi. Tapi saya masih harus banyak belajar,” pungkasnya.
Menanggapi sejumlah masalah yang dihadapi pemuda di Indonesia, mulai dari tingkat pengangguran, kenakalan remaja hingga mereka yang terjerat narkoba, Rio mengaku prihatin. Karena itu, menurutnya peran orang tua, guru, lingkungan sosial, dan media menjadi penting. “Saya hanya bisa mengimbau agar kaum muda Indonesia berupaya terusmenerus, never give up, menampilkan yang terbaik, tekun, disiplin, dan jangan mudah menyerah,” tegasnya.
(kur)