Kebakaran jenggot, Benny minta Marzuki tak gegabah
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie kebakaran jenggot dengan tudingan Wa Ode Nurhayati yang menyebut namanya dalam kasus korupsi dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID).
Rekan separtai Marzuki, Benny K Harman mengatakan, sebaiknya Marzuki jangan terlalu berlebihan dan gegabah dalam menyikapi tudingan Wa Ode. Apalagi kabar itu belum tentu benar.
"Saya meminta ketua dewan tidak mengambil sikap gegabah mengundurkan diri, karena hanya ada berita-berita tidak jelas ujung pangkalnya," ujar Benny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/6/2012).
Kalau mundur sebelum ada kejelasan hukum, secara moral seakan membuktikan kalau dirinya terlibat seperti yang dituduhkan Wa Ode.
"Jangan karena ada rumor yang tidak jelas datangnya, Pak Marzuki langsung ambil sikap seperti itu. Kalau Pak Marzuki mundur, hubungannya karena berita itu menjadi bukti moral beliau memang melakukan hal-hal seperti yang dituduhkan kepada beliau," terangnya.
Negara kita, lanjut Benny, negara hukum. Tidak perlu mengambil tindakan yang tidak sesuai koridor hukum. Sebaiknya tunggu saja proses yang ada. "Karena negara hukum menjunjung tinggi prinsip-prinsip praduga tak bersalah, maka sebaiknya Pak Marzuki tidak mengambil langkah di luar prinsip-prinsip yang berlaku bagi negara hukum," terangnya.
Sebelumnya, Marzuki menyatakan kalau Wa Ode bisa membuktikan atas tuduhannya, maka dia akan mundur dari anggota DPR. "Saya minta ditunjukkan, siapa yang memberi? Kapan diberikan? Dimana diberikan? Bagaimana cara memberikan dan alasan memberikan kepada saya? Karena calo, ikut bahas, itu ngatur atau ikut tanda tangan," terang Marzuki emosi.
Lebih lanjut Marzuki mengatakan, dirinya berani bersumpah atas nama Allah. Bahkan jika dibutuhkan, dia siap melakukan sumpah pocong.
"Kalau dia (Wa Ode) bisa ungkapkan ini, dengan sumpah atas nama Allah, bila perlu dipocong dan lie ditektor serta siap dilaknat tujuh turunan, tidak usah dengan bukti apapun saya akan berhenti sebagai anggota DPR," tegas Marzuki. (san)
Rekan separtai Marzuki, Benny K Harman mengatakan, sebaiknya Marzuki jangan terlalu berlebihan dan gegabah dalam menyikapi tudingan Wa Ode. Apalagi kabar itu belum tentu benar.
"Saya meminta ketua dewan tidak mengambil sikap gegabah mengundurkan diri, karena hanya ada berita-berita tidak jelas ujung pangkalnya," ujar Benny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (21/6/2012).
Kalau mundur sebelum ada kejelasan hukum, secara moral seakan membuktikan kalau dirinya terlibat seperti yang dituduhkan Wa Ode.
"Jangan karena ada rumor yang tidak jelas datangnya, Pak Marzuki langsung ambil sikap seperti itu. Kalau Pak Marzuki mundur, hubungannya karena berita itu menjadi bukti moral beliau memang melakukan hal-hal seperti yang dituduhkan kepada beliau," terangnya.
Negara kita, lanjut Benny, negara hukum. Tidak perlu mengambil tindakan yang tidak sesuai koridor hukum. Sebaiknya tunggu saja proses yang ada. "Karena negara hukum menjunjung tinggi prinsip-prinsip praduga tak bersalah, maka sebaiknya Pak Marzuki tidak mengambil langkah di luar prinsip-prinsip yang berlaku bagi negara hukum," terangnya.
Sebelumnya, Marzuki menyatakan kalau Wa Ode bisa membuktikan atas tuduhannya, maka dia akan mundur dari anggota DPR. "Saya minta ditunjukkan, siapa yang memberi? Kapan diberikan? Dimana diberikan? Bagaimana cara memberikan dan alasan memberikan kepada saya? Karena calo, ikut bahas, itu ngatur atau ikut tanda tangan," terang Marzuki emosi.
Lebih lanjut Marzuki mengatakan, dirinya berani bersumpah atas nama Allah. Bahkan jika dibutuhkan, dia siap melakukan sumpah pocong.
"Kalau dia (Wa Ode) bisa ungkapkan ini, dengan sumpah atas nama Allah, bila perlu dipocong dan lie ditektor serta siap dilaknat tujuh turunan, tidak usah dengan bukti apapun saya akan berhenti sebagai anggota DPR," tegas Marzuki. (san)
()