Sita aset Century di dalam & luar negeri
A
A
A
Sindonews.com - Kasus Century terus menggelinding. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sampai turun tangan membentuk tim pemburu aset Century ke luar negeri dengan dipimpin Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana dan wakilnya Darmono.
Sejumlah data dan fakta baru pun mulai terkuak. Kendati begitu, temuan itu masih belum dirasa maksimal. Sejumlah kritik maupun apresiasi disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Seperti yang diungkapkan Wakil ketua DPR Priyo Budi Santoso.
"Pernyataan saya, kasus Century ada perkembangan, tapi belum signifikan. Sebenarnya kami semua masih risau bahwa tim pemburu aset yang dibentuk oleh Presiden dan dipimpin oleh Wamenkumham Denny Indrayana dan wakilnya Darmono dapat berhasil mengungkap Century," ujar Priyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Kendati begitu Priyo mengapresiasi kinerja tim yang mengalami kemajuan. Namun memang harus terus digenjot demi mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk itu, Priyo usul dua hal.
"Satu, aset luar negeri diburu terus sekitar Rp9 triliun, bisa kita amankan baik dari Swiss maupun dari Hong Kong. Kedua, dari dalam negeri, yang ada di dalam negeri harus segera disita. Karena itu di depan mata, dan mereka tidak bisa lagi mengaburkan aset," terang Priyo.
Dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), aset Century lebih besar di dalam negeri daripada di luar negeri. Aset-aset itu harus dikejar dan dikembalikan kepada negara.
"Aset di dalam negeri lebih besar dibanding dengan yang ada di luar negeri. Ada mall dan sebagainya, ada datanya. Ini hasil audit BPK," tukasnya. (san)
Sejumlah data dan fakta baru pun mulai terkuak. Kendati begitu, temuan itu masih belum dirasa maksimal. Sejumlah kritik maupun apresiasi disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Seperti yang diungkapkan Wakil ketua DPR Priyo Budi Santoso.
"Pernyataan saya, kasus Century ada perkembangan, tapi belum signifikan. Sebenarnya kami semua masih risau bahwa tim pemburu aset yang dibentuk oleh Presiden dan dipimpin oleh Wamenkumham Denny Indrayana dan wakilnya Darmono dapat berhasil mengungkap Century," ujar Priyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Kendati begitu Priyo mengapresiasi kinerja tim yang mengalami kemajuan. Namun memang harus terus digenjot demi mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk itu, Priyo usul dua hal.
"Satu, aset luar negeri diburu terus sekitar Rp9 triliun, bisa kita amankan baik dari Swiss maupun dari Hong Kong. Kedua, dari dalam negeri, yang ada di dalam negeri harus segera disita. Karena itu di depan mata, dan mereka tidak bisa lagi mengaburkan aset," terang Priyo.
Dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), aset Century lebih besar di dalam negeri daripada di luar negeri. Aset-aset itu harus dikejar dan dikembalikan kepada negara.
"Aset di dalam negeri lebih besar dibanding dengan yang ada di luar negeri. Ada mall dan sebagainya, ada datanya. Ini hasil audit BPK," tukasnya. (san)
()