Minta Anas mundur, Hayono bisa hancurkan Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Anjuran Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta seluruh kader Demokrat bermasalah hukum mundur dari partai menuai polemik. Banyak perbedaan pendapat di antara kader yang bermuara pada tegangnya hubungan sesama kader.
Seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Anggota Dewan Pembina (Wanbin) Partai Demokrat Hayono Isman meminta pimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mundur dan bersikap dewasa serta kesatria. Ungkapan Hayono merujuk pada dugaan keterlibatan Anas dalam kasus korupsi pusat olahraga di bukit Hambalang.
Kendati hanya mempertegas anjuran SBY, Hayono justru dianggap memperkeruh suasana. Seperti diungkapkan Sekretaris DPD DKI Jakarta Irfan Gani. Menurut Irfan, pernyataan Hayono yang justru tidak memahami apa yang sebenarnya dianjurkan SBY.
"Kalau timbul statement dari orang yang tidak jelas, walaupun dari dewan pembina, semisal seperti Pak Hayono Isman (Wanbin), dia tidak memahami apa yang digariskan Ketua Dewan Pembina SBY," ujar Irfan dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Ditambahkan dia, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat terus mengalami penurunan. Dalam kondisi seperti itu, harusnya semua elemen partai bersatu dengan cara tidak mencari siapa yang salah. Tetapi harus ditopang dengan kerja keras. "Seharusnya bersatu, bukan memecah atau menyalahkan," kata dia.
Selaku pimpinan daerah, lanjut Irfan, tentu pihaknya merasa prihatin dengan kondisi Partai Demokrat saat ini. Untuk itu, dia mengusulkan perlunya evaluasi secara menyeluruh. "Tentu ini bukan harapan kami, sudah sepantasnya pimpinan daerah melakukan kinerja yang menunjang Partai Demokrat," tukasnya. (san)
Seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Anggota Dewan Pembina (Wanbin) Partai Demokrat Hayono Isman meminta pimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mundur dan bersikap dewasa serta kesatria. Ungkapan Hayono merujuk pada dugaan keterlibatan Anas dalam kasus korupsi pusat olahraga di bukit Hambalang.
Kendati hanya mempertegas anjuran SBY, Hayono justru dianggap memperkeruh suasana. Seperti diungkapkan Sekretaris DPD DKI Jakarta Irfan Gani. Menurut Irfan, pernyataan Hayono yang justru tidak memahami apa yang sebenarnya dianjurkan SBY.
"Kalau timbul statement dari orang yang tidak jelas, walaupun dari dewan pembina, semisal seperti Pak Hayono Isman (Wanbin), dia tidak memahami apa yang digariskan Ketua Dewan Pembina SBY," ujar Irfan dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Ditambahkan dia, saat ini kepercayaan masyarakat terhadap Partai Demokrat terus mengalami penurunan. Dalam kondisi seperti itu, harusnya semua elemen partai bersatu dengan cara tidak mencari siapa yang salah. Tetapi harus ditopang dengan kerja keras. "Seharusnya bersatu, bukan memecah atau menyalahkan," kata dia.
Selaku pimpinan daerah, lanjut Irfan, tentu pihaknya merasa prihatin dengan kondisi Partai Demokrat saat ini. Untuk itu, dia mengusulkan perlunya evaluasi secara menyeluruh. "Tentu ini bukan harapan kami, sudah sepantasnya pimpinan daerah melakukan kinerja yang menunjang Partai Demokrat," tukasnya. (san)
()