Dahlan: Di pesantren saya diajarkan tidak rakus
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku bangga menjadi lulusan Madrasah Aliyah (MA). Kebanggaan itu dia ungkapkan saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Darul Hikam Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Saya juga alumni Madrasah Aliyah. Di pesantern, saya diajarkan hidup saderhana, tidak rakus," kata Dahlan, Minggu 17 Juni 2012.
Menurutnya, lulusan MA bisa menjadi orang-orang sukses seperti dirinya. Yang penting mau usaha, kerja keras, dan dibarengi doa. Sebagai alumni MA, dirinya pernah memimpin hampir 130 perusahaan.
Kini perusahaan tersebut dikelola anaknya, setelah dirinya dipanggil mengemban tugas negara, yakni memimpin Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Waktu itu saya kaget, lulusan Madrasah dan tidak paham tentang perusahaan. Masa saya memimpin PLN," kenangnya.
Sebab, saat sekolah di MA dirinya tidak diajarkan ilmu kelistrikan. "Ketika Presiden menunjuk saya sebagai Dirut PLN, saya sampaikan itu. Selama di Aliyah saya belajar nahu, sorof, bahasa arab, tidak belajar listrik," ungkapnya.
Namun karena didorong ingin mengabdi kepada negara, dirinya mau mengemban amanah Dirut PLN hingga kini menjadi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Dan saya percaya pada lulusan Aliyah bisa mencapai sukses," harapnya.
Kehadiran Dahlan di Pondok Pesantren Darul Hikam Banjaran, untuk menyaksikan penadatanganan MoU antara Madarasah Al Madani dan PT BUMN Hijau Lestari I Wilayah Banjaran.
Kerjasama itu untuk memudahkan para siswa, belajar mata pelajaran Agroforesty yang menjadi muatan lokal sekolah. Mata pelajaran ini memungkinkan para siswa untuk praktik langsung ke lahan para petani. (san)
"Saya juga alumni Madrasah Aliyah. Di pesantern, saya diajarkan hidup saderhana, tidak rakus," kata Dahlan, Minggu 17 Juni 2012.
Menurutnya, lulusan MA bisa menjadi orang-orang sukses seperti dirinya. Yang penting mau usaha, kerja keras, dan dibarengi doa. Sebagai alumni MA, dirinya pernah memimpin hampir 130 perusahaan.
Kini perusahaan tersebut dikelola anaknya, setelah dirinya dipanggil mengemban tugas negara, yakni memimpin Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Waktu itu saya kaget, lulusan Madrasah dan tidak paham tentang perusahaan. Masa saya memimpin PLN," kenangnya.
Sebab, saat sekolah di MA dirinya tidak diajarkan ilmu kelistrikan. "Ketika Presiden menunjuk saya sebagai Dirut PLN, saya sampaikan itu. Selama di Aliyah saya belajar nahu, sorof, bahasa arab, tidak belajar listrik," ungkapnya.
Namun karena didorong ingin mengabdi kepada negara, dirinya mau mengemban amanah Dirut PLN hingga kini menjadi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Dan saya percaya pada lulusan Aliyah bisa mencapai sukses," harapnya.
Kehadiran Dahlan di Pondok Pesantren Darul Hikam Banjaran, untuk menyaksikan penadatanganan MoU antara Madarasah Al Madani dan PT BUMN Hijau Lestari I Wilayah Banjaran.
Kerjasama itu untuk memudahkan para siswa, belajar mata pelajaran Agroforesty yang menjadi muatan lokal sekolah. Mata pelajaran ini memungkinkan para siswa untuk praktik langsung ke lahan para petani. (san)
()