Anas: Politik adu domba akan gagal

Sabtu, 16 Juni 2012 - 09:30 WIB
Anas: Politik adu domba akan gagal
Anas: Politik adu domba akan gagal
A A A
Sindonews.com – Munculnya berbagai isu mengenai kondisi internal Partai Demokrat ditanggapi dingin Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Meski begitu, dia tetap meminta para kader untuk tetap solid tanpa terpengaruh politik adu domba pihak tertentu. "Partai Demokrat itu butuh bersatu. Jadi upaya untuk mengadu domba saya pastikan gagal. Pak Sutan (Ketua Departemen Perekonomian DPP Partai Demokrat Sutan Bathoegana) ini bukan domba jadi tidak perlu diadu," tandasnya kepada wartawan sembari berkelakar seusai menghadiri acara nonton bersama film Soegija di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat 15 Juni 2012.

Pada kesempatan itu, Anas didampingi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhonny Alen Marbun, Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bathoegana, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Saan Musthopa, Ketua DPP Partai Demokrat Andi Nurpati, dan jajaran pengurus lain. Lebih lanjut Anas mengungkapkan, dirinya dan Partai Demokrat termasuk barisan yang optimistis dan tidak melihat politik bangsa ini gagal.

Menurut dia, politik di Indonesia masih muda sehingga membutuhkan proses yang cukup agar lebih dewasa. Dia mengungkapkan, jika proses politik yang menjadi pemberitaan sudah sehat, hal itu akan memberikan kontribusi bagi kesehatan demokrasi. Menurut dia, acara nonton bersama film Soegija dengan jajaran DPP Partai Demokrat ini juga merupakan bagian dari konsolidasi partai.

"Hari ini (kemarin) yang terjadi dalam kaitan internal merupakan bagian konsolidasi partai agar jajaran DPP Partai Demokrat semakin solid, kompak, dan bisa mengelola partai dengan baik. Adapun soal pembentukan FKPD, saya melihat ini inisiatif yang baik dan terobosan dari partai. Jadi ini khas Demokrat juga. Kalau partai lain kan belum ada forumnya. Demokrat sangat maju," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat Ventje Rumangkang sempat mengkritik kalangan internal Demokrat. Padahal, forum yang digagas mantan Ketua Umum Partai Barnas itu tidak diatur dalam AD/ART. Lebih lanjut Anas mengungkapkan, deklarator Partai Demokrat memiliki ikatan yang tinggi dengan partai.

Karena itu, jika pendiri Partai Demokrat berkomitmen, tentu akan menjadi energi yang positif. Jadi, dirinya meminta forum ini jangan dipahami dalam perspektif negatif dan ditafsirkan sebagai sesuatu yang buruk. Adapun mengenai pidato yang disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara silaturahmi FKPD itu, dirinya mengaku sudah menggarisbawahi semua pernyataan yang disampaikan SBY.

Menurut dia, semua pernyataan SBY adalah penting dan benar. "Itu panduan bagi kader pasti. Kami setuju dan tidak ada yang tidak setuju. Kami tahu, sadar, dan mengerti ada yang menginginkan terjadinya kekacauan di Demokrat, berharap Demokrat tidak solid dan kacau. Tapi justru karena kami tahu ada yang menginginkan itu, Demokrat bisa solid dan kompak," tegas dia.

Ketua DPP Partai Demokrat Andi Nurpati mengatakan mayoritas DPD Partai Demokrat provinsi tetap solid mendukung kepemimpinan Anas Urbaningrum-Edhie Baskoro Yudhoyono. Itu terlihat dari sambutan positif berbagai pengurus DPD di berbagai provinsi jika Anas melakukan konsolidasi di daerah. "Prinsipnya tidak ada masalah. Semuanya berjalan mulus-mulus saja. Kalau Mas Anas roadshow (berkeliling) ke daerah-daerah, sambutannya masih sangat baik. Kalau ada suara-suara penolakan itu kan hanya proses demokrasi saja," ujar dia.

Andi menambahkan, menjelang pelaksanaan Pemilu 2014 DPP Partai Demokrat memang terus melakukan konsolidasi. Karena itu, dia menyampaikan, FKPD Partai Demokrat akan dianggap oleh DPP sebagai ajang konsolidasi. "Pembentukan forum kali ini juga untuk memperkuat partai, bukan untuk memecah belah partai. Pasca kongres, Ketua Dewan Pembina (Susilo Bambang Yudhoyono) sudah menyatakan untuk melupakan berbagai masalah di Kongres Partai Demokrat. Jadi tidak ada kubu-kubu. Jadi suasana ini lebih baik tidak usah dibesar-besarkan," paparnya.

Sementara itu Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Saan Mustopa mengaku Ketua Umum DPP Partai Demokrat memang belum berkomunikasi dengan FKPD. Namun, hal itu bukan berarti Anas enggan bertemu dengan FKPD. Saan menjelaskan, Anas akan segera berkomunikasi dengan FKPD yang saat ini sudah menjadi bagian penting dari Partai Demokrat. "Mas Anas pasti akan berkomunikasi dengan mereka (FKPD). Tinggal mencari waktu yang tepat saja untuk berbicara," paparnya.

Pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya mengemukakan, Anas Urbaningrum saat ini sedang dizalimi oleh kekuatan besar yang ada di tubuh Partai Demokrat. Karena itu, pihaknya menganggap tidak diundangnya Anas dalam acara FKPD itu sebagai suatu hal yang janggal.

Kendati demikian, dia melanjutkan, masih banyak versi terkait hal ini yang akhirnya menimbulkan penafsiran-penafsiran tertentu. Namun, persepsi yang sudah terbentuk saat ini adalah seakan-akan Partai Demokrat tidak bulat dan ada faksi tertentu di dalam tubuh partai yang akan dipinggirkan.

"Anas seakan sedang dizalimi kekuatan besar dalam tubuh Demokrat. Ini sangat membahayakan bagi internal Partai Demokrat. Kalau partai mau bersih-bersih, seharusnya konteks yang keluar dilakukan secara sistemik bukan dan bukan ada pihak tertentu yang dikorbankan," tegas dia. (lil)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6489 seconds (0.1#10.140)