Elektabilitas rendah, Ical siap mundur
A
A
A
Sindonews.com – Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengaku siap mundur dari bursa calon presiden (capres) Partai Golkar jika elektabilitas dirinya tetap rendah.
Janji Ical itu diungkapkan kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Menurut Akbar, Ical pernah berjanji kepadanya jika nanti elektabilitasnya tidak memenuhi, dia tidak akan maju sebagai capres. “Berkali-kali Aburizal mengatakan elektabilitas ikut memengaruhi dan menentukan calon final (capres) Partai Golkar,” ungkap Akbar saat menghadiri acara silaturahmi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (KAHMI) di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (7/6/2012). Akbar mengaku Partai Golkar memang berencana mengajukan Ical sebagai capres pada 2014.
Namun, menurut dia, pengajuan capres dari Partai Golkar tetap harus mengacu pada mekanisme internal partai. Akbar mengatakan, untuk capres Golkar akan ditentukan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang rencananya digelar akhir Juni hingga awal Juli 2012. Akbar berharap, aturan main dalam rapimnas dilaksanakan secara demokratis dan terbuka. Jauh hari sebelumnya, Akbar mengaku sudah meminta agar Ical tetap menaati apa pun hasil rapimnas tersebut. “Termasuk Pak Jusuf Kalla juga diminta menaati. Tentunya, kami akan menaati jika hasil rapimnas sah secara aturan,” tandasnya.
Sementara itu, elite Partai Golkar tidak khawatir atas elektabilitas Ical yang hingga kini belum mencapai 20%. Mereka yakin Ical bisa mengejar target tersebut mengingat masih ada waktu dua tahun lagi. Ketua DPP Partai Golkar Fuad Hasan Masyhur memaklumi jika tingkat popularitas dan elektabilitas Ical kalah dibandingkan dengan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Sebab, dua tokoh tersebut sudah sama-sama pernah menjadi calon presiden dan calon wakil presiden. “Saya kira wajar saja kalau tingkat popularitas Pak Ical di bawah Mega dan Prabowo. Pak Ical belum pernah jadi capres, kalau mereka sudah. Jadi tidak perlu dikhawatirkan,” kata Fuad.
Hal senada dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya. Menurut dia, partainya tetap percaya diri mengusung Ical sebagai capres meskipun elektabilitasnya hingga saat ini masih rendah. “Waktunya masih lama, masih dua tahun lagi. Jadi, semuanya masih bisa berubah dalam dua tahun. Kita semua yakin popularitas dan elektabilitas masih bisa dinaikkan,” kata Tantowi. Dia mengatakan, Partai Golkar sudah bulat mengusung Ical menjadi capres. (lil)
Janji Ical itu diungkapkan kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Menurut Akbar, Ical pernah berjanji kepadanya jika nanti elektabilitasnya tidak memenuhi, dia tidak akan maju sebagai capres. “Berkali-kali Aburizal mengatakan elektabilitas ikut memengaruhi dan menentukan calon final (capres) Partai Golkar,” ungkap Akbar saat menghadiri acara silaturahmi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (KAHMI) di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (7/6/2012). Akbar mengaku Partai Golkar memang berencana mengajukan Ical sebagai capres pada 2014.
Namun, menurut dia, pengajuan capres dari Partai Golkar tetap harus mengacu pada mekanisme internal partai. Akbar mengatakan, untuk capres Golkar akan ditentukan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang rencananya digelar akhir Juni hingga awal Juli 2012. Akbar berharap, aturan main dalam rapimnas dilaksanakan secara demokratis dan terbuka. Jauh hari sebelumnya, Akbar mengaku sudah meminta agar Ical tetap menaati apa pun hasil rapimnas tersebut. “Termasuk Pak Jusuf Kalla juga diminta menaati. Tentunya, kami akan menaati jika hasil rapimnas sah secara aturan,” tandasnya.
Sementara itu, elite Partai Golkar tidak khawatir atas elektabilitas Ical yang hingga kini belum mencapai 20%. Mereka yakin Ical bisa mengejar target tersebut mengingat masih ada waktu dua tahun lagi. Ketua DPP Partai Golkar Fuad Hasan Masyhur memaklumi jika tingkat popularitas dan elektabilitas Ical kalah dibandingkan dengan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Sebab, dua tokoh tersebut sudah sama-sama pernah menjadi calon presiden dan calon wakil presiden. “Saya kira wajar saja kalau tingkat popularitas Pak Ical di bawah Mega dan Prabowo. Pak Ical belum pernah jadi capres, kalau mereka sudah. Jadi tidak perlu dikhawatirkan,” kata Fuad.
Hal senada dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya. Menurut dia, partainya tetap percaya diri mengusung Ical sebagai capres meskipun elektabilitasnya hingga saat ini masih rendah. “Waktunya masih lama, masih dua tahun lagi. Jadi, semuanya masih bisa berubah dalam dua tahun. Kita semua yakin popularitas dan elektabilitas masih bisa dinaikkan,” kata Tantowi. Dia mengatakan, Partai Golkar sudah bulat mengusung Ical menjadi capres. (lil)
()