Penembak PNS di Papua bukan profesional
A
A
A
Sindonews.com - Luka tembak di leher bagian kiri yang tembus ke rahang sebelah kiri menunjukan pelaku penembakan terhadap Arwan Apuan, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) bukan berasal dari kalangan penembak profesional.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution mengatakan, dari luka tembak yang dialami Arwan, terlihat tembakan pelaku cenderung meleset. Pelaku pun diduga melakukan penembakan dengan acak dan tidak ahli dalam membidik dan menembak menggunakan senjata api.
"Dari luka tembak pada korban yang cenderung meleset, pelaku diduga menembak sekenanya. Saya lihat dia ingin menembak ke daerah yang berbahaya, tapi dampaknya mengenai daerah yang tidak mematikan seperti luka tembak di leher kiri yang dialami korban," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Dia menduga korban ditembak dari jarak yang cukup dekat, hanya saja perlu penyelidikan lebih lanjut untuk membuktikan apakah dugaan tersebut benar atau tidak. "Kita akan lihat dari penyelidikan di lapangan, apakah penembakan ini disengaja atau tidak," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, belum akan memberlakukan jam malam di Jayapura, meski penembakan kembali marak terjadi di daerah tersebut. Namun demikian, pihaknya akan menambah jumlah pasukan di sekitar lokasi penembakan untuk menjaga keamanan di Papua.
"Tim Mabes Polri akan kirim tim bantu Polda dan Polres untuk bantu petugas di sana. Tim penyidikan sedang disiapkan Bareskrim, berapa jumlahnya kita belum tahu," tukasnya. (lil)
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution mengatakan, dari luka tembak yang dialami Arwan, terlihat tembakan pelaku cenderung meleset. Pelaku pun diduga melakukan penembakan dengan acak dan tidak ahli dalam membidik dan menembak menggunakan senjata api.
"Dari luka tembak pada korban yang cenderung meleset, pelaku diduga menembak sekenanya. Saya lihat dia ingin menembak ke daerah yang berbahaya, tapi dampaknya mengenai daerah yang tidak mematikan seperti luka tembak di leher kiri yang dialami korban," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/6/2012).
Dia menduga korban ditembak dari jarak yang cukup dekat, hanya saja perlu penyelidikan lebih lanjut untuk membuktikan apakah dugaan tersebut benar atau tidak. "Kita akan lihat dari penyelidikan di lapangan, apakah penembakan ini disengaja atau tidak," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, belum akan memberlakukan jam malam di Jayapura, meski penembakan kembali marak terjadi di daerah tersebut. Namun demikian, pihaknya akan menambah jumlah pasukan di sekitar lokasi penembakan untuk menjaga keamanan di Papua.
"Tim Mabes Polri akan kirim tim bantu Polda dan Polres untuk bantu petugas di sana. Tim penyidikan sedang disiapkan Bareskrim, berapa jumlahnya kita belum tahu," tukasnya. (lil)
()