Pramono Edhie bisa jadi capres demokrat

Kamis, 07 Juni 2012 - 08:08 WIB
Pramono Edhie bisa jadi capres demokrat
Pramono Edhie bisa jadi capres demokrat
A A A
Sindonews.com – Partai Demokrat mulai mempertimbangkan memasukkan nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo sebagai kandidat calon presiden (capres) 2014.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Melani Leimena Suharli mengaku, Pramono Edhie Wibowo memiliki peluang besar untuk dicalonkan sebagai capres dalam Pilpres 2014. Namun, saat ini Partai Demokrat lebih berkonsentrasi untuk bekerja dan tidak ingin mengganggu tugas Pramono Edhie Wibowo sebagai KSAD.

“Punya prospek sih. Cuma kita tidak bicara capres sampai 2013. Kan pada 2013 akan menggodok capres,” kata Melani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/6/2012). Wakil Ketua MPR ini mengungkapkan, kader Demokrat dituntut tunduk pada keputusan organisasi untuk tidak membicarakan capres hingga 2013.

Mengenai kabar pengusungan Ani Yudhoyono sebagai capres yang sempat dilontarkan elite Demokrat, Melani menyatakan, hal itu hanya sebagai bentuk apresiasi kader terhadap sosok Ani yang memang memiliki kapasitas dan integritas tinggi.

Begitupun, ujarnya, ketika melihat sosok Pramono Edhie Wibowo. “Bu Ani didorong sebagai capres sebagai bentuk apresiasi kader kepada sosok beliau. Tapi, sulit terealisasi karena ternyata Pak SBY melarang,” ujarnya. Sedangkan nama Pramono Edhie Wibowo tidak hanya dilihat oleh Partai Demokrat. Partai lain, khususnya Partai Golkar, bahkan saat ini sedang membidiknya sebagai cawapres untuk mendampingi Aburizal Bakrie yang telah ditetapkan sebagai capres dari Partai Golkar. “Kan bagus mulai dilirik-lirik. Semua bisa saja terjadi wacana ini dan itu,” ungkapnya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Max Sopacua juga menyatakan hal yang sama. Menurut dia, jika melihat nuansa yang ada sekarang ini, sangat mungkin Pramono Edhie masuk kategori capres. “Saya kira itu yang dilihat Demokrat juga. Karena dia punya nuansa kepemimpinan yang prima, ada unsur pemimpin, ada ketegasan, dalam memimpin ada garis perintah yang tegas. Cuma persoalannya sekarang dia mau atau tidak,” tandasnya.

Sebagai bentuk ketertarikannya dengan Pramono sebagai capres, Max bahkan mengingatkan agar Partai Golkar untuk tidak mengganggunya. “Golkar adalah partai politik yang pernah menjadi penguasa, kemudian kalah. Sekarang sedang berusaha menjadi peringkat pertama, wajar saja Golkar begitu cepat. Tapi, saya ingatkan jangan sampai Golkar mengganggu tugas Pak Pramono Edhie sebagai KSAD,” tandasnya. Meski demikian, Max mengaku tidak mengetahui apakah Pramono Edhie termasuk dalam 10 nama yang menjadi incaran Partai Demokrat untuk diusung sebagai capres atau tidak.

“Pak Pramono Edhie bisa saja menjadi capres atau cawapres. Tapi, persoalannya, sekarang dia dalam posisi yang strategis. Nanti pada 2013 kita baru akan menentukan siapa yang akan dipilih Demokrat menjadi capres. Kalau sekarang ada 10 (nama) calon, ya silakan. Itu yang tahu Pak SBY,” urainya. Max juga menambahkan, meskipun nama Pramono Edhie digadang-gadang, keputusan akhir tetap ada di tangan yang bersangkutan. Apakah dia bersedia atau tidak untuk menjadi capres atau cawapres.

Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat, Ruhut Sitompul mengatakan, apa pun terkait Pramono Edhie, pihaknya tetap menganggap sebagai keluarga besar Partai Demokrat. “Dia teman dekat saya dan dia tidak pernah berpikiran ingin menjadi capres atau cawapres. Beliau bilang ingin mengabdi sebagai TNI karena beliau murni tentara,” katanya.

Karena itu, terhadap wacana yang dilontarkan Partai Golkar untuk mencalonkan Pramono Edhie sebagai cawapres, Ruhut menilai, itu terlalu dini. Apalagi, hasil pemilu juga belum tentu posisi Golkar ada di atas Demokrat. “Kalau Demokrat ternyata yang jadi pemenang, bukan tidak mungkin Pramono Edhie yang posisinya menjadi capres, bukan cawapres seperti diwacanakan Golkar,” tandasnya. (lil)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5239 seconds (0.1#10.140)