Persepsi masyarakat terhadap DPRD buruk
A
A
A
Sindonews.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengakui bahwa citra DPRD di masyarakat sangat buruk. Karena itu, PKB meminta para kadernya yang duduk di DPRD provinsi maupun kabupaten/kota melakukan kerja kerakyatan secara nyata.
"Posisi DPRD selama ini sangat jelek, bahkan paling susah dibanding elemen lembaga negara lainnya. Persepsi terhadap DPRD di tengah-tengah masyarakat juga sudah sangat buruk," tandas Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dalam 'Orientasi dan Pendalaman Tugas melalui Bimtek Anggota DPRD PKB' di Jakarta, Minggu (3/6/2012). Muhaimin menyatakan ada tiga persepsi negatif DPRD yang sudah tertanam di kalangan masyarakat. Pertama, posisi DPRD yang bagi masyarakat seolah-olah puncak kesejahteraan, sehingga masyarakat berpandangan bahwa para anggota DPRD adalah orang-orang matre.
Kedua, kebiasaan DPRD yang hanya sebatas sarana mobilisasi massa untuk mencapai kepentingan individu ataupun kelompok saja. Hal ini tercermin karena status DPRD seolah hanya menjadi bahan rebutan para elite, sehingga masyarakat merasa didekati hanya menjelang pemilu. "Ketiga, soal kualitas anggota DPRD yang dinilai sangat lemah. DPRD dianggap tak mampu menyerap dan menampung aspirasi masyarakat. Tiga hal ini betul-betul terjadi," tandas Muhaimin.
Atas kenyataan ini, pria yang juga menjabat Menakertrans ini mengimbau agar semua kader PKB yang duduk di DPRD harus berbenah diri. Sekjen PKB Imam Nachrowi mengatakan, para kader PKB yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD, tentunya harus terus mengingat kembali bagaimana proses yang membuatnya berhasil duduk sebagai anggota parlemen. Dengan itu, maka anggota DPRD tak akan bisa melupakan jasa masyarakat. (lil)
"Posisi DPRD selama ini sangat jelek, bahkan paling susah dibanding elemen lembaga negara lainnya. Persepsi terhadap DPRD di tengah-tengah masyarakat juga sudah sangat buruk," tandas Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dalam 'Orientasi dan Pendalaman Tugas melalui Bimtek Anggota DPRD PKB' di Jakarta, Minggu (3/6/2012). Muhaimin menyatakan ada tiga persepsi negatif DPRD yang sudah tertanam di kalangan masyarakat. Pertama, posisi DPRD yang bagi masyarakat seolah-olah puncak kesejahteraan, sehingga masyarakat berpandangan bahwa para anggota DPRD adalah orang-orang matre.
Kedua, kebiasaan DPRD yang hanya sebatas sarana mobilisasi massa untuk mencapai kepentingan individu ataupun kelompok saja. Hal ini tercermin karena status DPRD seolah hanya menjadi bahan rebutan para elite, sehingga masyarakat merasa didekati hanya menjelang pemilu. "Ketiga, soal kualitas anggota DPRD yang dinilai sangat lemah. DPRD dianggap tak mampu menyerap dan menampung aspirasi masyarakat. Tiga hal ini betul-betul terjadi," tandas Muhaimin.
Atas kenyataan ini, pria yang juga menjabat Menakertrans ini mengimbau agar semua kader PKB yang duduk di DPRD harus berbenah diri. Sekjen PKB Imam Nachrowi mengatakan, para kader PKB yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD, tentunya harus terus mengingat kembali bagaimana proses yang membuatnya berhasil duduk sebagai anggota parlemen. Dengan itu, maka anggota DPRD tak akan bisa melupakan jasa masyarakat. (lil)
()