Proyek Hambalang ambles sejak 15 Desember 2011
A
A
A
Sindonews.com - Perwakilan Kerja Sama Operasional (KSO) PT Adhi Karya dan PT Wika Karya Hery mengatakan, amblesnya tanah bangunan proyek sport center di Bukit Hambalang, sudah terjadi sejak 15 Desember 2011.
"Awal pengerjaan Desember 2010 berjalan normal, kemudian pada September 2011 di lokasi tersebut sudah mulai hujan. Pada 14 Desember ada keretakan, dan 15 Desember 2011 ambles jadi delapan meter. Jadi, yang berita 24 Mei itu tidak benar," ujar Hery saat meninjau lokasi longsornya sport centre, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/5/2012)
Ditambahkan dia, bangunan yang ambles diantaranya rumah jenset (power house) dan sebagian lapangan bulu tangkis yang baru lantai dasarnya saja. "Lapangan panahan yang lokasinya tepat di bawah lapangan bulu tangkis tidak ambles, tapi ada keluar tanah hitam," terangnya.
Untuk bangunan yang tanahnya ambles, Harry mengaku pihaknya memiliki beberapa opsi. Pertama, dibangun kembali di lokasi sekarang, tapi desain atau konstruksinya disesuaikan dengan tanah yang ada. Kedua, di relokasi. Tapi hal ini sudah tidak dimungkinkan, sehingga lapangan bulu tangkis terancam tidak di bangun.
"Kalau lapangan bulu tangkis di bangun, berarti harus ada venue lain yang dikorbankan," terang Hery.
Kendati begitu, kalau power house (rumah jenset) harus dibangun, sebisa mungkin dibangun di tempat yang sudah direncanakan. Jika harus dipindah, tidak akan jauh dari tempat semula, supaya tidak memakan banyak biaya. Karena, semua kabel sudah dijalurkan ke lokasi yang sekarang (yang ambles). (san)
"Awal pengerjaan Desember 2010 berjalan normal, kemudian pada September 2011 di lokasi tersebut sudah mulai hujan. Pada 14 Desember ada keretakan, dan 15 Desember 2011 ambles jadi delapan meter. Jadi, yang berita 24 Mei itu tidak benar," ujar Hery saat meninjau lokasi longsornya sport centre, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/5/2012)
Ditambahkan dia, bangunan yang ambles diantaranya rumah jenset (power house) dan sebagian lapangan bulu tangkis yang baru lantai dasarnya saja. "Lapangan panahan yang lokasinya tepat di bawah lapangan bulu tangkis tidak ambles, tapi ada keluar tanah hitam," terangnya.
Untuk bangunan yang tanahnya ambles, Harry mengaku pihaknya memiliki beberapa opsi. Pertama, dibangun kembali di lokasi sekarang, tapi desain atau konstruksinya disesuaikan dengan tanah yang ada. Kedua, di relokasi. Tapi hal ini sudah tidak dimungkinkan, sehingga lapangan bulu tangkis terancam tidak di bangun.
"Kalau lapangan bulu tangkis di bangun, berarti harus ada venue lain yang dikorbankan," terang Hery.
Kendati begitu, kalau power house (rumah jenset) harus dibangun, sebisa mungkin dibangun di tempat yang sudah direncanakan. Jika harus dipindah, tidak akan jauh dari tempat semula, supaya tidak memakan banyak biaya. Karena, semua kabel sudah dijalurkan ke lokasi yang sekarang (yang ambles). (san)
()