Kabinet Anas kuasai Senayan
A
A
A
Sindonews.com - DPP Partai Demokrat melakukan rotasi besar-besaran di tubuh Fraksi Partai Demokrat DPR. Rotasi tampak pada perubahan sebagian posisi kepemimpinan fraksi dan alat kelengkapan DPR.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR kini dijabat Nurhayati Ali Assegaf. Dia menggantikan Mohammad Jafar Hafsah. Jafar dialihtugaskan menjadi ketua Fraksi Partai Demokrat MPR. Perombakan juga dilakukan pada beberapa alat kelengkapan DPR. Posisi wakil ketua Komisi I DPR yang semula diisi Hayono Isman kini ditempati Ramadhan Pohan.
Ramadhan sebelumnya merupakan anggota Komisi II DPR. Hayono sendiri menjadi wakil ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR.
Pergeseran juga terjadi di Komisi III. Benny Kabur Harman yang semula menjabat sebagai ketua komisi digantikan Gede Pasek Suardika yang sebelumnya anggota Komisi II DPR. Benny kini ditempatkan sebagai wakil ketua Komisi VI DPR. Di Komisi VII juga terjadi perubahan. Posisi ketua Komisi VII DPR yang sebelumnya ditempati Teuku Riefki Harsya kini diduduki Sutan Bathoegana Siregar.
Sutan sebelumnya adalah anggota Komisi VII. Begitu pun di Komisi IX DPR. Anggota Komisi IX Nova Riyanti Yusuf kini menjadi wakil ketua Komisi IX menggantikan Ahmad Nizar Syihab. Komisi X DPR yang sebelumnya diketuai Mahyuddin kini dipimpin Agus Hermanto. Komisi XI DPR yang sebelumnya diketuai Achsanul Qasasi saat ini dipimpin Timo Pangerang.
Sementara Wakil Ketua Badan Anggaran (Bangar) DPR Mirwan Amir digantikan Djoko Udjianto. Rotasi ini menunjukan Kabinet Anas Urbaningrum di Senayan semakin mendominasi. Indikasinya Nurhayati dulu adalah tim suksesnya Anas di kongres Bandung. Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan, rotasi ini merupakan penyegaran di tubuh fraksinya.
Penyegaran fraksi sebagai kepanjangan tangan DPP bertujuan membuat kinerjanya lebih optimal dan progresif. Menurut Ibas, dirinya menyampaikan langsung rotasi di tubuh fraksi mewakili Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
"Ini (rotasi) hal yang sangat wajar dan dilakukan partai lain. Demokrat memberi kesempatan 2,5 tahun kepada fraksi untuk bekerja. Penyegaran ini dilakukan secara keseluruhan demi pemerataan kesempatan. Evaluasi fraksi dilakukan setiap tahun mencakup kinerja dan loyalitas kader," terangnya.
Ibas mengharapkan, rotasi ini membuat Fraksi Partai Demokrat akan lebih efektif melanjutkan kerja-kerja politik yang positif. Sementara itu,Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, posisi barunya ini merupakan amanah yang harus dijawab dengan kerja cerdas, keras, dan ikhlas.
Dia berjanji akan terus melanjutkan dan meningkatkan berbagai program fraksi. "Soliditas Fraksi Partai Demokrat merupakan prioritas. Kita juga punya agenda penting untuk mengawal pemenangan Pemilu 2014. Namun, rotasi ini tidak ada kaitannya dengan rumor pencalonan Ibu Ani Yudhoyono menjadi presiden," tegasnya.
Menurut dia, rotasi ini sudah lama direncanakan. Namun partai mencari waktu yang tepat. Dirinya sebagai kader harus siap jika partai menghendaki apa pun, termasuk mengemban tugas sebagai ketua fraksi. Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR Saan Mustopa mengungkapkan, alasan mendasar dilakukannya rotasi adalah soal profesionalisme.
Dia menilai Nurhayati memiliki kapasitas yang memadai. Hal ini sekaligus merupakan bentuk keberpihakan dan komitmen partai terhadap kepemimpinan perempuan di parlemen. "Kita tidak hanya berwacana terhadap kepentingan perempuan. Penunjukan ketua fraksi merupakan usulan DPP Partai Demokrat yang sudah dikonsultasikan ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (Susilo Bambang Yudhoyono)," jelasnya.
Saan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jafar Hafsah yang telah menunjukkan kinerja sangat baik selama ini. (san)
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR kini dijabat Nurhayati Ali Assegaf. Dia menggantikan Mohammad Jafar Hafsah. Jafar dialihtugaskan menjadi ketua Fraksi Partai Demokrat MPR. Perombakan juga dilakukan pada beberapa alat kelengkapan DPR. Posisi wakil ketua Komisi I DPR yang semula diisi Hayono Isman kini ditempati Ramadhan Pohan.
Ramadhan sebelumnya merupakan anggota Komisi II DPR. Hayono sendiri menjadi wakil ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR.
Pergeseran juga terjadi di Komisi III. Benny Kabur Harman yang semula menjabat sebagai ketua komisi digantikan Gede Pasek Suardika yang sebelumnya anggota Komisi II DPR. Benny kini ditempatkan sebagai wakil ketua Komisi VI DPR. Di Komisi VII juga terjadi perubahan. Posisi ketua Komisi VII DPR yang sebelumnya ditempati Teuku Riefki Harsya kini diduduki Sutan Bathoegana Siregar.
Sutan sebelumnya adalah anggota Komisi VII. Begitu pun di Komisi IX DPR. Anggota Komisi IX Nova Riyanti Yusuf kini menjadi wakil ketua Komisi IX menggantikan Ahmad Nizar Syihab. Komisi X DPR yang sebelumnya diketuai Mahyuddin kini dipimpin Agus Hermanto. Komisi XI DPR yang sebelumnya diketuai Achsanul Qasasi saat ini dipimpin Timo Pangerang.
Sementara Wakil Ketua Badan Anggaran (Bangar) DPR Mirwan Amir digantikan Djoko Udjianto. Rotasi ini menunjukan Kabinet Anas Urbaningrum di Senayan semakin mendominasi. Indikasinya Nurhayati dulu adalah tim suksesnya Anas di kongres Bandung. Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan, rotasi ini merupakan penyegaran di tubuh fraksinya.
Penyegaran fraksi sebagai kepanjangan tangan DPP bertujuan membuat kinerjanya lebih optimal dan progresif. Menurut Ibas, dirinya menyampaikan langsung rotasi di tubuh fraksi mewakili Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
"Ini (rotasi) hal yang sangat wajar dan dilakukan partai lain. Demokrat memberi kesempatan 2,5 tahun kepada fraksi untuk bekerja. Penyegaran ini dilakukan secara keseluruhan demi pemerataan kesempatan. Evaluasi fraksi dilakukan setiap tahun mencakup kinerja dan loyalitas kader," terangnya.
Ibas mengharapkan, rotasi ini membuat Fraksi Partai Demokrat akan lebih efektif melanjutkan kerja-kerja politik yang positif. Sementara itu,Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, posisi barunya ini merupakan amanah yang harus dijawab dengan kerja cerdas, keras, dan ikhlas.
Dia berjanji akan terus melanjutkan dan meningkatkan berbagai program fraksi. "Soliditas Fraksi Partai Demokrat merupakan prioritas. Kita juga punya agenda penting untuk mengawal pemenangan Pemilu 2014. Namun, rotasi ini tidak ada kaitannya dengan rumor pencalonan Ibu Ani Yudhoyono menjadi presiden," tegasnya.
Menurut dia, rotasi ini sudah lama direncanakan. Namun partai mencari waktu yang tepat. Dirinya sebagai kader harus siap jika partai menghendaki apa pun, termasuk mengemban tugas sebagai ketua fraksi. Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR Saan Mustopa mengungkapkan, alasan mendasar dilakukannya rotasi adalah soal profesionalisme.
Dia menilai Nurhayati memiliki kapasitas yang memadai. Hal ini sekaligus merupakan bentuk keberpihakan dan komitmen partai terhadap kepemimpinan perempuan di parlemen. "Kita tidak hanya berwacana terhadap kepentingan perempuan. Penunjukan ketua fraksi merupakan usulan DPP Partai Demokrat yang sudah dikonsultasikan ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (Susilo Bambang Yudhoyono)," jelasnya.
Saan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jafar Hafsah yang telah menunjukkan kinerja sangat baik selama ini. (san)
()