Pencapresan, Demokrat pertimbangkan aspirasi kader
A
A
A
Sindonews.com - Ketua DPP Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengatakan, alur pencapresan Partai Demokrat sudah diatur dalam AD/ART yakni mekanismenya ditentukan melalui Majelis Tinggi. Majelis ini diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Namun, kata Pasek, bukan berarti Demokrat akan bertindak elitis dalam penentuan capres. Sebagai partai yang inklusif, Demokrat akan mempertimbangkan aspirasi dari para kader, arus bawah, masyarakat, dan membuat mekanisme yang terbuka dalam pencapresan.
Menurut Pasek, Majelis Tinggi pasti sangat memperhatikan aspirasi dan masukan dari kepengurusan tingkat DPC (kabupaten/kota) dan DPD (provinsi) soal figur capres. Siapa pun figur yang dinilai layak dan mampu menjadi pemimpin bangsa, memiliki kesempatan maju sebagai capres melalui Partai Demokrat.
“Soal mekanisme, bisa melalui survei, koalisi, ataupun konvensi. Ini ditentukan oleh Majelis Tinggi seusai pemilu legislatif. Tapi, tokoh-tokoh mumpuni yang diabaikan di partai lain silakan masuk Demokrat. Mereka memiliki peluang untuk diusung sebagai capres,” jamin Pasek.
Kenapa penentuan mekanisme pencapresan dilakukan setelah pemilu legislatif? “Ini sudah kesepakatan dan sesuai arahan Ketua Dewan Pembina Pak SBY. Tentu kita harus lebih dulu tahu hasil perolehan suara di pemilu legislatif sebelum melangkah lebih jauh,” jawab Pasek.
Sebelumnya Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum memastikan bahwa 2012 dan 2013 adalah tahun kerja dan tahun konsolidasi bagi Demokrat. Karena itu, Demokrat sama sekali tidak mengagendakan pembahasan capres dan cawapres.
“Itu (pembahasan capres dan cawapres ) belum waktunya bagi kami.Demokrat lebih konsentrasi pada kerja konsolidasi partai dan kerja untuk mendukung pemerintahan SBY,” tegasnya.
“Tidak ada partai yang tidak ingin tidak mengusung capres.Tapi itu nanti, 2013,” tambahnya.(lin)
Namun, kata Pasek, bukan berarti Demokrat akan bertindak elitis dalam penentuan capres. Sebagai partai yang inklusif, Demokrat akan mempertimbangkan aspirasi dari para kader, arus bawah, masyarakat, dan membuat mekanisme yang terbuka dalam pencapresan.
Menurut Pasek, Majelis Tinggi pasti sangat memperhatikan aspirasi dan masukan dari kepengurusan tingkat DPC (kabupaten/kota) dan DPD (provinsi) soal figur capres. Siapa pun figur yang dinilai layak dan mampu menjadi pemimpin bangsa, memiliki kesempatan maju sebagai capres melalui Partai Demokrat.
“Soal mekanisme, bisa melalui survei, koalisi, ataupun konvensi. Ini ditentukan oleh Majelis Tinggi seusai pemilu legislatif. Tapi, tokoh-tokoh mumpuni yang diabaikan di partai lain silakan masuk Demokrat. Mereka memiliki peluang untuk diusung sebagai capres,” jamin Pasek.
Kenapa penentuan mekanisme pencapresan dilakukan setelah pemilu legislatif? “Ini sudah kesepakatan dan sesuai arahan Ketua Dewan Pembina Pak SBY. Tentu kita harus lebih dulu tahu hasil perolehan suara di pemilu legislatif sebelum melangkah lebih jauh,” jawab Pasek.
Sebelumnya Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum memastikan bahwa 2012 dan 2013 adalah tahun kerja dan tahun konsolidasi bagi Demokrat. Karena itu, Demokrat sama sekali tidak mengagendakan pembahasan capres dan cawapres.
“Itu (pembahasan capres dan cawapres ) belum waktunya bagi kami.Demokrat lebih konsentrasi pada kerja konsolidasi partai dan kerja untuk mendukung pemerintahan SBY,” tegasnya.
“Tidak ada partai yang tidak ingin tidak mengusung capres.Tapi itu nanti, 2013,” tambahnya.(lin)
()