Akbar Tandjung: Jadi bangsa besar, hilangkan radikalisme
A
A
A
Sindonews.com - Dalam era reformasi seharusnya ada perubahan di bidang politik, ekonomi, sosial dan kesejahteraan rakyat. Namun kenyataannya, pemerintah hingga kini belum melakukan perubahan di bidang itu. Sepertinya, pemerintah tak bisa berbuat apa-apa.
Persoalan bangsa ini lah menjadi topik pembahasan dalam diskusi yang digelar Lembaga Akbar Tandjung Institute dan Megawati Institute di Jalan Pancoran Indah Raya, Jakarta Selatan hari ini
Akbar Tanjung, yang hadir sebagai pembicara mengatakan, diskusi bertema "Merajut Ke Indonesiaan" sangat tepat untuk digelar, karena bersamaan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang dirayakan kemarin.
"Diharapkan Indonesia bukan hanya sebagai negara, tetap juga sebagai bangsa besar, karena dilatarbelakangi bangsa yang majemuk dan beraneka ragam," jelasnya.
Salah satu membuat negara ini mejadi bangsa besar, adalah mengilangkan sikap radikalisme. "Momentum Kebangkitan Nasional ini tetap harus dikedepankan dan
sikap radikalisme harus hilang dari Indonesia," tandasnya.
Kerjasama dengan lembaga-lembaga sangat baik dilakukan demi keterbukaan dalam membangun gagasan dan memperkokoh bangsa Indonesia.
Dalam diskusi itu ada beberapa tokoh, seperti Thamrin Amo Tomagula, Cendekiawan Radar Panca Dahana Romo Benny Susetyo dan Sastrawan Budaya Panca ikut hadir.(lin)
Persoalan bangsa ini lah menjadi topik pembahasan dalam diskusi yang digelar Lembaga Akbar Tandjung Institute dan Megawati Institute di Jalan Pancoran Indah Raya, Jakarta Selatan hari ini
Akbar Tanjung, yang hadir sebagai pembicara mengatakan, diskusi bertema "Merajut Ke Indonesiaan" sangat tepat untuk digelar, karena bersamaan peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang dirayakan kemarin.
"Diharapkan Indonesia bukan hanya sebagai negara, tetap juga sebagai bangsa besar, karena dilatarbelakangi bangsa yang majemuk dan beraneka ragam," jelasnya.
Salah satu membuat negara ini mejadi bangsa besar, adalah mengilangkan sikap radikalisme. "Momentum Kebangkitan Nasional ini tetap harus dikedepankan dan
sikap radikalisme harus hilang dari Indonesia," tandasnya.
Kerjasama dengan lembaga-lembaga sangat baik dilakukan demi keterbukaan dalam membangun gagasan dan memperkokoh bangsa Indonesia.
Dalam diskusi itu ada beberapa tokoh, seperti Thamrin Amo Tomagula, Cendekiawan Radar Panca Dahana Romo Benny Susetyo dan Sastrawan Budaya Panca ikut hadir.(lin)
()