Pencapresan Ani bisa jadi blunder

Senin, 21 Mei 2012 - 09:39 WIB
Pencapresan Ani bisa...
Pencapresan Ani bisa jadi blunder
A A A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta tidak gegabah mendorong Ibu Negara Kristiani Herawati (Ani Yudhoyono) untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris mengatakan, sekali SBY tergoda untuk mengajukan Ibu Ani, dikhawatirkan justru akan terjerumus.

“Sikap SBY yang tidak ingin ada keluarganya masuk bursa capres itu sudah benar. Dengan demikian, SBY menyelamatkan keluarganya dari tudingan mencoba membangun dinasti politik,” tandas Syamsuddin di Jakarta kemarin.

Menurut dia, sikap SBY itu sebenarnya sudah sangat positif. Namun, anehnya, banyak petinggi di Partai Demokrat yang masih mendorong-dorong Ibu Ani Yudhoyono untuk maju sebagai capres.

Dia menilai, pernyataan kader-kader Demokrat itu sama saja berusaha menjerumuskan SBY. Jika saja Presiden SBY tergoda, Syamsuddin menyatakan, nantinya publik akan antipati kepada SBY dan keluarganya.

Hal itu justru akan menghancurkan apresiasi publik setelah SBY berulang kali menegaskan keluarganya tidak akan mencalonkan diri.

Syamsuddin menyarankan, SBY bisa segera menertibkan atau bahkan menegur kader-kader Partai Demokrat yang terus berbicara seputar pencalonan Ibu Ani Yudhoyono sebagai presiden.

Sebab, jika polemik ini dibiarkan berkembang, Syamsuddin memperkirakan, hal itu justru akan menjadi bumerang bagi citra SBY. “Kalau tidak buru- buru ditegur, ini bisa jadi blunder. Nama baik Pak SBY dan keluarga Cikeas bisa tercoreng. Jadi, sebaiknya wacana- wacana liar yang dilontarkan kader Partai Demokrat itu ditertibkan saja,” tandasnya.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan, hingga saat ini Majelis Tinggi Partai Demokrat belum membicarakan isu capres dan cawapres di berbagai kesempatan.

Anas juga mengatakan bahwa hal tersebut baru akan dibahas di 2013. Karena itu, Anas mengimbau kepada para kader dan petinggi DPP Partai Demokrat agar bersabar menunggu waktunya untuk berbicara pencalonan presiden.

Sebab, saat ini kader diminta fokus untuk mengawal pemerintahan SBY-Boediono hingga akhir periode. “Sekarang kami posisinya membantu Pak SBY menyukseskan jalannya pemerintahan hingga 2014. Untuk capres-cawapres, kami sabar menunggu waktunya,” tandas Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

Adapun Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Saan Mustopa menyatakan, Demokrat akan memahami jika pembicaraan kader yang mengusung Ani Yudhoyono sebagai capres itu akan menjadi sebuah masukan kepada Majelis Tinggi untuk melakukan mekanisme pencalonan presiden.

Namun, sehubungan dengan agenda partai yang tidak dulu membicarakan pilpres, hal itu hanya menjadi masukan biasa dan tidak untuk dijalankan oleh Majelis Tinggi. Saan mengaku, DPP Partai Demokrat sudah menginstruksikan semua kadernya untuk tidak berbicara capres-cawapres hingga 2013.

“Jadi, DPP Partai Demokrat sudah menertibkan. Bahasa Pak SBY yang tidak mencalonkan keluarganya menjadi presiden sudah menjadi instruksi tegas agar para kader tidak membicarakan caprescawapres dulu. Karena tahun ini menjadi tahun kerja bagi Partai Demokrat,”pungkasnya.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0642 seconds (0.1#10.140)