PDIP kurang tertarik dengan usulan TK

Jum'at, 18 Mei 2012 - 08:21 WIB
PDIP kurang tertarik dengan usulan TK
PDIP kurang tertarik dengan usulan TK
A A A
Sindonews.com – Usulan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Taufiq Kiemas (TK) soal regenerasi kepemimpinan nasional pada 2014 mendapat tanggapan dingin dari para kader PDIP.

Sekretaris Fraksi PDIP DPR Ganjar Pranowo mengatakan, dalam sistem pilpres secara langsung, faktor usia kandidat bukanlah persoalan utama.Memasang figur pemimpin muda sebagai capres, kata dia, tidak menjamin PDIP bisa memenangi pemilihan presiden (pilpres).

“ Regenerasi figur capres bukan jaminan.Dengan sistem pemilihan langsung, faktor utama adalah elektabilitas dan popularitas calon,”kata Ganjar di Jakarta kemarin.

Dia menekankan, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga survei, elektabilitas dan popularitas Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri masih yang tertinggi di antara figur capres potensial lain,termasuk para tokoh muda.

Ganjar menekankan,Megawati sangat mempertimbangkan pengalamannya yang kalah tiga kali dalam pilpres, yakni 1999, 2004, dan 2009. Putri Bung Karno itu dan PDIP tentu akan sangat berhatihati dan melakukan perencanaan matang dalam mengusung capres- cawapres untuk 2014.

Kalaupun pada 2014 Megawati yang saat ini sudah berusia 65 tahun tidak mau menjadi capres,keputusan soal pencapresan PDIP tetap berada di tangannya sebagai pemegang mandat hasil musyawarah kerja nasional (mukernas).

Diberitakan sebelumnya, TK yang juga suami Megawati terus menggencarkan kampanye regenerasi kepemimpinan nasional. Dia mengingatkan parpol-parpol dan para tokoh politik senior untuk membuka diri kepada figur muda potensial dalam mengusung caprescawapres. Mereka yang sudah sepuh,kataTK,sebaiknya lebih berperan sebagai king maker.

Dia bahkan berencana mengumpulkan para tokoh senior ini untuk melakukan pernyataan sikap bersama untuk menolak diusung sebagai capres/cawapres, kemudian menjadi fasilitator kemunculan pemimpin muda. Sementara itu, anggota Fraksi PDIP DPR Eva Kusuma Sundari mengatakan, PDIP tidak semudah membalikkan telapak tangan dalam melakukan regenerasi calon pemimpin nasional. “Pertimbangannya sangat kompleks,” tegas Eva. PDIP, kata dia, harus memperhatikan soliditas gerbong partai, elektabilitas figur,maupun keberlanjutan roh politik PDIP. Menurut Eva, sekarang terlalu pagi untuk bicara soal capres. Kalau ada yang berbicara soal nama,masih nonformal dan skenarionya bergantung pada keinginan faksi masing-masing.

“Belum ada yang menggumpal,” pungkasnya. Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia (FRI) Edi Suandi Hamid mengungkapkan, pihaknya berencana melakukan semacam penjaringan capres berdasarkan kualitas, kapabilitas,integritas,dan leadership. Setelah figur tersebut ditonjolkan, dukungan publik pasti akan mengalir sehingga parpol-parpol pun akan meliriknya.

Figur yang dijaring bisa dari kalangan politisi, aktivis, dan akademisi.“Kami melakukan ini karena masalah kepemimpinan adalah persoalan kebangsaan,” ujarnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6765 seconds (0.1#10.140)