Investasi asing terus tumbuh

Kamis, 17 Mei 2012 - 09:07 WIB
Investasi asing terus tumbuh
Investasi asing terus tumbuh
A A A
Sindonews - Selama empat tahun terakhir, posisi Indonesia sebagai negara tujuan utama investasi asing dalam bentuk investasi langsung (foreign direct investment/FDI) tidak tergoyahkan pada peringkat kesembilan.

Dalam hasil survei yang digelar United Nations Conference Trade and Development (UNCTAD) yang melibatkan 193 negara selama dua periode,posisi Indonesia tak bergeser. Pada periode survei kedua (2010–2012), Indonesia mengalahkan Jerman,Thailand, Jepang, dan Malaysia.

Peringkat tersebut mengindikasikan bahwa radar investor asing tetap selalu memonitor kondisi dan situasi iklim investasi yang didukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kondusif dibandingkan kawasan Eropa saat ini. Sepanjang tahun ini, pertumbuhan nilai investasi cukup meyakinkan.

Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dirilis belum lama ini, investasi pada triwulan pertama telah menembus Rp71,2 triliun.Perinciannya, penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp51,5 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat Rp19,7 triliun.

Tren realisasi investasi tersebut cukup menggembirakan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di mana PMA menyumbang Rp39,5 triliun dan PMDN menyetor Rp14,1 triliun. Bagaimana dengan realisasi target investasi tahun ini?

Meski suasana dan kondisi perekonomian global masih cenderung tak bersahabat, para petinggi Bank Indonesia (BI) dan sejumlah pengurus teras Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis target yang dipatok pemerintah tercapai.

BI memprediksi realisasi FDI tahun ini bakal mencapai USD19,2 miliar atau Rp172,8 triliun. Tren kenaikan realisasi investasi dalam dua tahun terakhir ini selalu menggembirakan.Pada 2010 tercatat sebesar USD15 miliar dan tahun 2011 mencapai USD18,7 miliar.

Tahun ini diyakini naik lagi menyusul predikat Indonesia sebagai negara yang layak untuk berinvestasi versi sejumlah lembaga pemeringkat internasional yang tak diragukan lagi kredibilitasnya dalam mengeluarkan peringkat.

Selain angka-angka realisasi investasi asing yang terus bertumbuh, perkembangan menarik lainnya adalah pengalokasian wilayah penanaman modal tersebut. Tak bisa dimungkiri Pulau Jawa tetap mendominasi, tetapi porsi investasi mulai melebar ke sejumlah provinsi di luar Pulau Jawa.

“Jawa porsinya menurun dari tahun sebelumnya,sekarang sangat menggembirakan distribusi investasi untuk luar Jawa,” ungkap Kepala BKPM Gita Wirjawan pada akhir bulan lalu.

Sepanjang triwulan pertama 2012, realisasi investasi di Pulau Jawa tercatat sebesar Rp37,6 triliun atau sekitar 52,8% dari total investasi.Adapun porsi di luar Pulau Jawa mencapai Rp33,6 triliun atau sekitar 47,2 % dari total investasi. Bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, investasi di luar Pulau Jawa baru mencapai Rp23,7 triliun.

Perubahan porsi investasi tersebut menunjukkan bahwa pemerintah bisa meyakinkan investor asing untuk menggarap wilayah yang masih minim infrastruktur.Persoalannya sekarang bagaimana meminimalkan berbagai hambatan investor yang akan menanamkan modal di daerah.Konsistensi peraturan daerah haruslah menjadi jaminan bagi investor agar tidak berubah-ubah.

Beberapa kasus mencuat seputar pergantian pimpinan daerah, khususnya daerah tingkat dua yang diikuti perubahan kebijakan, misalnya menganulir kebijakan pemberian izin usaha tambang oleh pejabat sebelumnya.

Ini preseden buruk di mata investor. Selain itu, pemerintah harus terus terang bahwa tidak semua wilayah layak untuk menerima investor asing, apalagi menjanjikan berbagai kemudahan yang sebenarnya tak bisa dipenuhi.



()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5054 seconds (0.1#10.140)