Petinggi Demokrat besuk Angie, abaikan Nazar?
A
A
A
Sindonews.com - Kehadiran anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Subur Budhisantoso di rumah tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) khusus membesuk tersangka kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games Angelina Sondakh menjadi sorotan publik.
Sebab, kunjungan ke rutan seperti ini tak pernah dia lakukan terhadap kader Demokrat yang juga tersangkut kasus sama, yakni Muhammad Nazaruddin. Sikap pendiri juga mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini dinilai diskriminatif.
"Saya tidak diskriminasi atau memilih-milih untuk memberikan dukungan moril kepada kader Demokrat yang tersangkut kasus korupsi. Waktu Nazaruddin di Singapura, saya juga minta dia bicara apa adanya," jelas Subur usai kunjungannya ke ruang tahanan Angie di Rutan Salemba cabang KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (30/4/2012).
Kata Subur, apa yang disampaikan kepada Angie tidak berbeda dengan apa yang disampaikan ke Nazar waktu itu, yaitu bicara jujur dan apa adanya. Angie tak perlu takut mengungkap semuanya kepada KPK. Meski hal itu nanti akan menyeret banyak para petinggi Partai Demokrat lainnya.
Untuk itu, Angie diminta untuk menguatkan mental dan lebih berani dalam mengungkapkan semuanya. "Bicara apa adanya, apa yang diketahuinya, jangan bikin reka-reka," tambahnya.
Sebelumnya, Subur mengungkapkan, dalam kunjungan kali ini bertujuan untuk memberikan semangat dan dukungan moral kepada Angie. Tidak ada perintah dari partai, melainkan inisiatif pribadinya sendiri.
Subur yang tampak mengenakan Batik warna Biru tersebut tiba di gedung KPK pukul 13.45 WIB. "Saya datang mengunjungi sebagai pembina, itu anak saya," ujar Subur menerangkan maksud kedatangannya.
Ditambahkan Budhi, selain dirinya, kemungkinan akan ada anggota Partai Demokrat lainnya yang akan turut menjenguk anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat tersebut. "Ya mungkin nanti yang lain (menyusul)," terangnya singkat.(lin)
Sebab, kunjungan ke rutan seperti ini tak pernah dia lakukan terhadap kader Demokrat yang juga tersangkut kasus sama, yakni Muhammad Nazaruddin. Sikap pendiri juga mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini dinilai diskriminatif.
"Saya tidak diskriminasi atau memilih-milih untuk memberikan dukungan moril kepada kader Demokrat yang tersangkut kasus korupsi. Waktu Nazaruddin di Singapura, saya juga minta dia bicara apa adanya," jelas Subur usai kunjungannya ke ruang tahanan Angie di Rutan Salemba cabang KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (30/4/2012).
Kata Subur, apa yang disampaikan kepada Angie tidak berbeda dengan apa yang disampaikan ke Nazar waktu itu, yaitu bicara jujur dan apa adanya. Angie tak perlu takut mengungkap semuanya kepada KPK. Meski hal itu nanti akan menyeret banyak para petinggi Partai Demokrat lainnya.
Untuk itu, Angie diminta untuk menguatkan mental dan lebih berani dalam mengungkapkan semuanya. "Bicara apa adanya, apa yang diketahuinya, jangan bikin reka-reka," tambahnya.
Sebelumnya, Subur mengungkapkan, dalam kunjungan kali ini bertujuan untuk memberikan semangat dan dukungan moral kepada Angie. Tidak ada perintah dari partai, melainkan inisiatif pribadinya sendiri.
Subur yang tampak mengenakan Batik warna Biru tersebut tiba di gedung KPK pukul 13.45 WIB. "Saya datang mengunjungi sebagai pembina, itu anak saya," ujar Subur menerangkan maksud kedatangannya.
Ditambahkan Budhi, selain dirinya, kemungkinan akan ada anggota Partai Demokrat lainnya yang akan turut menjenguk anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat tersebut. "Ya mungkin nanti yang lain (menyusul)," terangnya singkat.(lin)
()