Organ TKI dijual, tak pengaruhi hubungan bilateral
A
A
A
Sindonews.com - Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha meminta kasus dugaan penjualan organ tubuh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Muhamad Isha tidak dikaitkan dengan hubungan antara Indonesia dan Malaysia.
"Kalau memang betul ada unsur kriminal dan terbukti oleh siapapun, tentu pemerintah harus mengambil tindakan. Bukan dikaitkan dengan hubungan bilateral kedua negara," ujar Julian di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (24/4/2012).
Menurut Julian, perlu kehati-hatian dalam mengungkap kasus tersebut. Hal itu karena menyangkut kedua negara. "Kita harus tahu jalur diplomatik. Bagaimanapun kita harus hati-hati, karena inikan menyangkut hubungan baik kedua negara, yang sangat penting bagi kita semua baik bagi masyarakat Indonesia maupun Malaysia," tuturnya.
Julian menegaskan, persoalan penegakan hukum dan keadilan untuk warga negara pasti akan dilakukan. "Dan kita tunggulah bagaimana penyelidikan lebih lanjut," tutupnya.
Seperti diketahui, Muhammad Isha dikabarkan tewas bunuh diri pada Jumat 25 November 2011 di Kuala Lumpur, Malaysia, tempatnya bekerja. Kematian pria yang bekerja sebagai buruh kontrak di perkebunan durian itu disampaikan oleh majikan korban kepada keluarga.
Jenazah korban tiba di Bandara Polonia Medan pada Sabtu 26 November 2011. Saat dimandikan ulang oleh keluarga, terlihat ada keganjilan di tubuh Isha. Salah satunya di bagian depan terlihat ada bekas jahitan. Bahkan di bagian kornea mata terlihat sudah membiru. Sehingga keluarga menduga Isha jadi korban penjualan organ manusia.
Untuk kepentingan kepolisian, perwakilan keluarga korban, OK Alamsyah, menyatakan kesediaan keluarga untuk dilakukan autopsi ulang dengan cara melakukan pembongkaran makam Isha. (san)
"Kalau memang betul ada unsur kriminal dan terbukti oleh siapapun, tentu pemerintah harus mengambil tindakan. Bukan dikaitkan dengan hubungan bilateral kedua negara," ujar Julian di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (24/4/2012).
Menurut Julian, perlu kehati-hatian dalam mengungkap kasus tersebut. Hal itu karena menyangkut kedua negara. "Kita harus tahu jalur diplomatik. Bagaimanapun kita harus hati-hati, karena inikan menyangkut hubungan baik kedua negara, yang sangat penting bagi kita semua baik bagi masyarakat Indonesia maupun Malaysia," tuturnya.
Julian menegaskan, persoalan penegakan hukum dan keadilan untuk warga negara pasti akan dilakukan. "Dan kita tunggulah bagaimana penyelidikan lebih lanjut," tutupnya.
Seperti diketahui, Muhammad Isha dikabarkan tewas bunuh diri pada Jumat 25 November 2011 di Kuala Lumpur, Malaysia, tempatnya bekerja. Kematian pria yang bekerja sebagai buruh kontrak di perkebunan durian itu disampaikan oleh majikan korban kepada keluarga.
Jenazah korban tiba di Bandara Polonia Medan pada Sabtu 26 November 2011. Saat dimandikan ulang oleh keluarga, terlihat ada keganjilan di tubuh Isha. Salah satunya di bagian depan terlihat ada bekas jahitan. Bahkan di bagian kornea mata terlihat sudah membiru. Sehingga keluarga menduga Isha jadi korban penjualan organ manusia.
Untuk kepentingan kepolisian, perwakilan keluarga korban, OK Alamsyah, menyatakan kesediaan keluarga untuk dilakukan autopsi ulang dengan cara melakukan pembongkaran makam Isha. (san)
()