Bentrok TNI & Polri contoh buruk aparat negeri ini
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Komisi III Nasir Djamil menyesalkan terjadinya bentrok antara Kostrad dan Brimob di Gorontalo Sulawesi Utara beberapa waktu lalu. Bentrok itu memberikan pelajaran yang negatif terhadap publik.
"Kami sangat menyesalkan dan menyayangkan kejadian itu. Bentrok itu akan memberikan pembelajaran negatif bagi masyarakat, itu merupakan contoh yang buruk aparat negeri ini," tutur Wakil Ketua Komisi III Nasir Djamil saat dihubungi wartawan, Senin (23/4/2012).
Selain itu, politisi PKS ini meminta pimpinan Kostrad dan Brimob dievaluasi. Jika terbukti bersalah dan menyimpang dari ketentuan hukum sudah selayaknya diberikan sanksi tegas.
"Saya menyarankan agar pimpinan Kostrad dan Brimob di Gorontalo dievaluasi. Jika ada kelalaian atau berebut 'lahan rezeki' segera dicopot," tegasnya.
Sambung Nasir Djamil, permasalahan ini harus ditangani secara serius supaya tidak berkelanjutan. Menurut dia kejadian ini secara tidak langsung memberikan contoh kepada masyarakat, bahwa menyelesaikan haruslah dengan cara kekerasan.
"Komisi III meminta agar kasus bentrok ini ditangani secara serius," tukas Nasir.
Sebelumnya, pasukan Brimob dan TNI terlibat bentrok dan baku tembak di Kabupaten Limboto, Gorontalo. Akibatnya, empat orang mengalami luka tembak dan dua orang luka akibat lemparan batu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen M Taufik mengatakan, kejadian ini bermula saat pasukan Brimob berpatroli dengan menggunakan truk melintasi depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limboto dilempari batu oleh orang yang tak dikenal pada pukul 23.00 Wita . Akibat lemparan batu itu, dua polisi mengalami luka-luka di bagian kepala.
Mendapat perlakuan tersebut, polisi kemudian melalukan razia dan diketahui yang melakukan pelemparan ternyata anggota TNI. Selanjutnya, pada Minggu dini hari, anggota Brimob melakukan penangkapan terhadap anggota TNI tersebut.
Tak senang rekannya ditangkap, anggota TNI yang lain melakukan penyerangan kepada anggota Brimob. Alhasil, bentrokan tak terelakkan. Anggota Brimob melepaskan tembakan ke udara guna melerai pertikaian. Namun, tembakan itu justru mengenai empat orang anggota TNI yang saat ini masih belum diketahui nama-namanya itu. (wbs)
"Kami sangat menyesalkan dan menyayangkan kejadian itu. Bentrok itu akan memberikan pembelajaran negatif bagi masyarakat, itu merupakan contoh yang buruk aparat negeri ini," tutur Wakil Ketua Komisi III Nasir Djamil saat dihubungi wartawan, Senin (23/4/2012).
Selain itu, politisi PKS ini meminta pimpinan Kostrad dan Brimob dievaluasi. Jika terbukti bersalah dan menyimpang dari ketentuan hukum sudah selayaknya diberikan sanksi tegas.
"Saya menyarankan agar pimpinan Kostrad dan Brimob di Gorontalo dievaluasi. Jika ada kelalaian atau berebut 'lahan rezeki' segera dicopot," tegasnya.
Sambung Nasir Djamil, permasalahan ini harus ditangani secara serius supaya tidak berkelanjutan. Menurut dia kejadian ini secara tidak langsung memberikan contoh kepada masyarakat, bahwa menyelesaikan haruslah dengan cara kekerasan.
"Komisi III meminta agar kasus bentrok ini ditangani secara serius," tukas Nasir.
Sebelumnya, pasukan Brimob dan TNI terlibat bentrok dan baku tembak di Kabupaten Limboto, Gorontalo. Akibatnya, empat orang mengalami luka tembak dan dua orang luka akibat lemparan batu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen M Taufik mengatakan, kejadian ini bermula saat pasukan Brimob berpatroli dengan menggunakan truk melintasi depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limboto dilempari batu oleh orang yang tak dikenal pada pukul 23.00 Wita . Akibat lemparan batu itu, dua polisi mengalami luka-luka di bagian kepala.
Mendapat perlakuan tersebut, polisi kemudian melalukan razia dan diketahui yang melakukan pelemparan ternyata anggota TNI. Selanjutnya, pada Minggu dini hari, anggota Brimob melakukan penangkapan terhadap anggota TNI tersebut.
Tak senang rekannya ditangkap, anggota TNI yang lain melakukan penyerangan kepada anggota Brimob. Alhasil, bentrokan tak terelakkan. Anggota Brimob melepaskan tembakan ke udara guna melerai pertikaian. Namun, tembakan itu justru mengenai empat orang anggota TNI yang saat ini masih belum diketahui nama-namanya itu. (wbs)
()