Nunun hanya memfasilitasi pertemuan Miranda-DPR
A
A
A
Sindonews.com - Terdakwa kasus suap cek pelawat Nunun Nurbaetie tetap bersikeras bahwa dirinya hanya memfasilitasi dan memperkenalkan Miranda Swaray Goeltom menjelang pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia tahun 2004.
Nunun dalam pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, menegaskan bahwa dirinya memang benar telah membantu Miranda dengan Anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 di kediamannya di Jalan Cipete, Jakarta Selatan.
"Saya tidak mengundang tetapi saya hanya diminta tolong Ibu Miranda untuk diperkenalkan dengan Anggota DPR dan saya hanya memfasilitasi mereka," kata Nunun saat memberi keterangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (16/4/2012).
Namun, Nunun membantah bahwa dirinya juga ikut dalam pertemuan tersebut. Wanita yang identik dengan kacamata hitam tersebut menegaskan bahwa dirinya tidak ada saat acara pertemuan tersebut berlangsung.
"Memang benar ada diskusi tapi saya tidak dilibatkan saya hanya menfasilitasi saja. Dalam diksusi itu saya tidak interest apapun dan kepentingan apapun. Untuk prosesnya saya tidak tahu menahu," terang Nunun.
Pertemuan tersebut, lanjut Nunun terjadi sebelum pemilihan Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004. Sementara untuk anggota dewan, dihadiri empat Anggota DPR yakni Endin Soefihara, Udju Djuhaeri, Paskah Suzetta dan Hamka Yandhu.
Sebelumnya, Miranda Swaray Goeltom membantah bahwa dirinya telah meminta tolong untuk dikenalkan dengan anggota DPR oleh Nunun Nurbaetie. Dosen Universitas Indonesia tersebut mengaku hanya meminta doa restu dari setiap orang yang ditemuinya termasuk Nunun menjelang pemilihan DGS BI.
“Tidak saya tidak pernah minta dukungan kepada anggota DPR agar saya bisa menang. Saya hanya minta Ibu Nunun menyampaikan kepada anggota DPR agar saya hanya ditanyai mengenai kapasitas dan kapabilitas saya dan bukan hal pribadi saya,“ ujar Miranda. (wbs)
Nunun dalam pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, menegaskan bahwa dirinya memang benar telah membantu Miranda dengan Anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 di kediamannya di Jalan Cipete, Jakarta Selatan.
"Saya tidak mengundang tetapi saya hanya diminta tolong Ibu Miranda untuk diperkenalkan dengan Anggota DPR dan saya hanya memfasilitasi mereka," kata Nunun saat memberi keterangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (16/4/2012).
Namun, Nunun membantah bahwa dirinya juga ikut dalam pertemuan tersebut. Wanita yang identik dengan kacamata hitam tersebut menegaskan bahwa dirinya tidak ada saat acara pertemuan tersebut berlangsung.
"Memang benar ada diskusi tapi saya tidak dilibatkan saya hanya menfasilitasi saja. Dalam diksusi itu saya tidak interest apapun dan kepentingan apapun. Untuk prosesnya saya tidak tahu menahu," terang Nunun.
Pertemuan tersebut, lanjut Nunun terjadi sebelum pemilihan Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004. Sementara untuk anggota dewan, dihadiri empat Anggota DPR yakni Endin Soefihara, Udju Djuhaeri, Paskah Suzetta dan Hamka Yandhu.
Sebelumnya, Miranda Swaray Goeltom membantah bahwa dirinya telah meminta tolong untuk dikenalkan dengan anggota DPR oleh Nunun Nurbaetie. Dosen Universitas Indonesia tersebut mengaku hanya meminta doa restu dari setiap orang yang ditemuinya termasuk Nunun menjelang pemilihan DGS BI.
“Tidak saya tidak pernah minta dukungan kepada anggota DPR agar saya bisa menang. Saya hanya minta Ibu Nunun menyampaikan kepada anggota DPR agar saya hanya ditanyai mengenai kapasitas dan kapabilitas saya dan bukan hal pribadi saya,“ ujar Miranda. (wbs)
()