Aburizal Bakrie diminta jangan paksakan kehendak

Jum'at, 13 April 2012 - 08:59 WIB
Aburizal Bakrie diminta jangan paksakan kehendak
Aburizal Bakrie diminta jangan paksakan kehendak
A A A
Sindonews.com – Suara-suara dari kalangan internal Partai Golkar yang merespons negatif rencana pengusungan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden (capres) semakin meluas.

Anggota Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Mahadi Sinambela mengingatkan agar kubu Ical memperhatikan aspirasi dari kalangan elite dan kader yang menghendaki peluang figur internal lain tidak ditutup melalui “operasi” percepatan rapat pimpinan nasional (rapimnas).

“Jangan paksakan kehendak. Saya pribadi mengenal Ical sebenarnya tidak begitu berambisi menjadi capres. Strategi percepatan rapimnas untuk segera mendeklarasikan Ical sebagai capres tunggal Golkar hanya agenda politik orang-orang di sekitar ketua umum DPP Partai Golkar,” ungkap Mahadi di Jakarta kemarin.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini juga mengingatkan bahwa percepatan rapimnas menjadi rapimnas khusus dari Oktober 2012 menjadi Juli 2012 sama saja dengan memotong dasar pencapresan yaitu rangkaian survei elektabilitas.

Ical pernah mengatakan, bila per akhir 2012 hasil survei menunjukkan elektabilitas Golkar belum mencapai 22 persen, dirinya akan bersikap realistis.

Percepatan rapimnas juga menyalahi tradisi karena biasanya agenda tersebut digelar bertepatan dengan ulang tahun Golkar pada 20 Oktober. Menurut Mahadi, Ical sebaiknya lebih dulu mendekati para tokoh senior Golkar untuk membahas peta jalan menuju pencapresan. Dengan begitu, Golkar akan sangat solid menghadapi pemilu.

“Berkomunikasilah dengan Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Siswono Yudhohusodo, dan tokoh-tokoh senior lain Golkar. Jangan anggap remeh mereka apalagi Jusuf Kalla yang meski tak aktif lagi di struktur partai, ketokohannya sangat dipandang di masyarakat,” ungkap Mahadi.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Rully Chairul Mahfiz menjelaskan, dukungan terhadap Ical dari beberapa DPD I dan DPD II muncul berdasarkan pertimbangan mendalam dan analisis.

Dia juga mengungkapkan bahwa semakin cepat ada figur yang dideklarasikan sebagai capres, akan membuat mesin politik Golkar menjelang pemilu semakin kuat dan solid dalam satu perjuangan bersama.

“Lagi pula, bila elektabilitasnya belum baik, masih banyak waktu untuk melakukan pencitraan secara masif agar peluang keterpilihan semakin besar. Potensi perpecahan pun bisa ditekan karena tak ada lagi spekulasi,” ungkap Rully.(lin)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6557 seconds (0.1#10.140)