Nunun rayakan ultah anaknya di pengadilan
A
A
A
Sindonews.com - Nunun Nurbaetie membuat pesta sederhana untuk merayakan ulang tahun putrinya, Ratna Farida Darajatun (32), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Selatan, Rabu, (11/4/2012).
Nunun mengaku sengaja membuat kejutan untuk anak ketiganya tersebut. "Saya sengaja buat Surprise. Karena saya tidak punya tempat lagi. Saya kan (ditahan) di rutan. Saya ingin merayakan (ulang tahun), walaupun tempatnya di sini, dengan acara sederhana," ungkap Nunun di Pengadilan Tipikor.
Perayaan tersebut dihadiri sejumlah kecil kelompok sosialita Nunun. Acara perayaan ulang tahun itu dimulai setelah Nunun menjalani sidang yang menghadirkan tiga saksi, Samid Bahruddin, Lini Suparni, dan Ritje Slamet. Masing-masing merupakan saksi ade charge (saksi meringankan) bagi Nunun.
Nunun mengaku sudah memikirkan membuat perayaan ulang tahun anaknya itu sejak jauh-jauh hari. "Saya jauh dari anak saya. Saya ingin merayakannya. Kita pikirkan jauh hari merayakan pada hari yang sama dengan sidang," ungkap Nunun.
Tidak ada hadiah yang diberikan Nunun kepada Ratna, kecuali doa seorang ibu. "Hari ini (Ratna) ada di sini, saya sudah bahagia. Saya berikan kado doa, supaya Ratna sehat, kandungannya sehat dan lahir dengan selamat," imbuhnya.
Terkait kasus cek pelawat yang membelitnya, Nunun kembali membantah telah menyebar 480 lembar cek ke sejumlah anggota Komisi IX DPR RI pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom periode 2004-2009.
"Saya tidak merasa bersalah. Saya hanya mengenalkan teman baik (Miranda). Saya tidak menyangka jadi terdakwa. Saya jalani semua badai pasti berlalu," ujarnya.
Nunun mengaku memang sengaja pulang ke Indonesia setelah berbulan-bulan hidup di pelarian, untuk menyelesaikan sengkarut cek pelawat. "Doakan ini selesai. Saya pulang (ke Indonesia) ingin menyelesaikan masalah. Sampai hari ini saya kawan dekatnya. Kami tidak ada fitnah, tidak ada dendam," bebernya. (wbs)
Nunun mengaku sengaja membuat kejutan untuk anak ketiganya tersebut. "Saya sengaja buat Surprise. Karena saya tidak punya tempat lagi. Saya kan (ditahan) di rutan. Saya ingin merayakan (ulang tahun), walaupun tempatnya di sini, dengan acara sederhana," ungkap Nunun di Pengadilan Tipikor.
Perayaan tersebut dihadiri sejumlah kecil kelompok sosialita Nunun. Acara perayaan ulang tahun itu dimulai setelah Nunun menjalani sidang yang menghadirkan tiga saksi, Samid Bahruddin, Lini Suparni, dan Ritje Slamet. Masing-masing merupakan saksi ade charge (saksi meringankan) bagi Nunun.
Nunun mengaku sudah memikirkan membuat perayaan ulang tahun anaknya itu sejak jauh-jauh hari. "Saya jauh dari anak saya. Saya ingin merayakannya. Kita pikirkan jauh hari merayakan pada hari yang sama dengan sidang," ungkap Nunun.
Tidak ada hadiah yang diberikan Nunun kepada Ratna, kecuali doa seorang ibu. "Hari ini (Ratna) ada di sini, saya sudah bahagia. Saya berikan kado doa, supaya Ratna sehat, kandungannya sehat dan lahir dengan selamat," imbuhnya.
Terkait kasus cek pelawat yang membelitnya, Nunun kembali membantah telah menyebar 480 lembar cek ke sejumlah anggota Komisi IX DPR RI pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom periode 2004-2009.
"Saya tidak merasa bersalah. Saya hanya mengenalkan teman baik (Miranda). Saya tidak menyangka jadi terdakwa. Saya jalani semua badai pasti berlalu," ujarnya.
Nunun mengaku memang sengaja pulang ke Indonesia setelah berbulan-bulan hidup di pelarian, untuk menyelesaikan sengkarut cek pelawat. "Doakan ini selesai. Saya pulang (ke Indonesia) ingin menyelesaikan masalah. Sampai hari ini saya kawan dekatnya. Kami tidak ada fitnah, tidak ada dendam," bebernya. (wbs)
()