Percepat Rapimnas, kubu Ical dinilai panik

Selasa, 10 April 2012 - 09:22 WIB
Percepat Rapimnas, kubu...
Percepat Rapimnas, kubu Ical dinilai panik
A A A
Sindonews.com - Keputusan Partai Golkar mempercepat rapat pimpinan nasional (rapimnas) dinilai sebagai tanda kepanikan kubu Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dalam pencapresan.

Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan, dari awal kepemimpinannya di Golkar sebenarnya sudah terlihat bahwa Ical belum menjadi satu-satunya sosok yang bisa meningkatkan elektoral Golkar.

Sudah tampak pula bahwa Ical berjuang menjadi ketua umum Golkar untuk bisa maju sebagai calon presiden (capres). Ical, kata Yunarto, sangat menyadari bahwa saat ini tidak ada tokoh nasional yang punya elektabilitas setinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kondisi ini membuka peluang bagi siapa pun untuk menjadi capres, termasuk dirinya. Hanya, Ical masih dihadapkan pada keberadaan dukungan kuat di internal Golkar terhadap mantan ketua umum parpol berlambang beringin itu, Jusuf Kalla (JK), yang elektabilitasnya dalam bursa capres lebih tinggi darinya.

”Kubu Ical sebenarnya menyadari masih ada riak konflik pascamunas (musyawarah nasional), khususnya di DPD II (kepengurusan tingkat kabupaten/ kota) yang jumlahnya banyak. Di satu sisi, elektabilitas JK juga masih sangat tinggi. Apalagi JK berkinerja bagus saat menjadi wapres (wakil presiden). Itulah yang, menurut saya, menjadi kepanikan kubu Ical sehingga penetapannya sebagai capres akan dipercepat melalui rapimnas yang dipercepat, dari jadwal sebelumnya,Oktober 2012, menjadi pertengahan tahun ini,” ungkap Yunarto di Jakarta kemarin.

Beberapa kasus kontroversial yang identik dengan Ical, lanjut Yunarto, menambah kekhawatiran kubu mantan menteri koordinator perekonomian itu karena sangat mudah dijadikan isu pencitraan negatif.

Posisi Ical dan Golkar akan lebih sulit bila internal partai belum solid mengenai sosok yang akan diusung bersama menjadi capres. ”Karena itu, sekarang kubu Ical mencoba strategi top down, tak lagi bottom up. Kubu Ical sangat pragmatis sehingga strategi top down digencarkan untuk memotong meluasnya gerakan dukungan terhadap calon selain Ical yang sangat berpotensi muncul. Setelah satu keputusan soal capres, baru mereka melakukan upaya peningkatan elektoralnya,” kata Toto, sapaan akrab Yunarto.

Jika mendekati pilpres ternyata pencapresan Ical tidak mungkin diteruskan lantaran elektabilitasnya rendah, Toto yakin Golkar akan mengambil langkah politik realistis. Hal itu tidak mungkin dilakukan saat ini karena akan memicu penguatan kubu-kubu di internal Golkar. ”Itu tentu tidak menguntungkan Ical,” tandasnya.

Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Nurul Arifin membantah rapimnas khusus yang akan digelar Juli 2012 merupakan bentuk kepanikan kubu Ical. “Kami memang akan menetapkan Pak Ical sebagai capres. Tapi, percepatan rapimnas demi solidnya langkah Golkar. Akan ada agenda khusus menampung usulan DPD untuk mengusung Pak Ical sebagai capres tunggal Golkar,” kilahnya.

Meski begitu, Nurul mengakui bahwa Golkar memang mengantisipasi ada dualisme pencapresan. Pihaknya juga menghindari agar DPD tidak terkontaminasi pendekatan dari kubu figur lain yang ingin menggunakan Golkar.

Soal elektabilitas JK yang lebih tinggi dari Ical dalam beberapa survei terakhir, Nurul menganggap, itu bukan yang utama. Menurut dia, JK sudah diberikan kesempatan pada 2009.

Karena itu, sebagai negarawan, JK sebaiknya memberikan peluang kepada kader berkualitas yang belum pernah maju pilpres seperti Ical.

Pendapat Nurul diamini Ketua DPP Partai Golkar Hadjriyanto Y Thohari. Menurut dia, rapimnas khusus pada Juli merupakan hal yang wajar dan biasa-biasa saja. ”Tidak ada yang istimewa. Apalagi agendanya kan cuma untuk memutuskan capres tunggal yakni Pak Ical,” katanya.

Wakil Ketua MPR ini mengingatkan, pada rapimnas 2011, 33 DPD I (kepengurusan tingkat provinsi) Golkar sudah mendaulat Ical menjadi capres. Saat itu Ical yang tidak mau menjawabnya. ”Kini Pak Ical tampaknya sudah siap. Itu justru sangat baik dan strategis,” ujar Hadjriyanto.

Sementara itu, politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Taufiq Kiemas menyarankan Ical tidak memaksakan diri maju sebagai capres. Menurut dia, Ical lebih baik jadi king maker untuk mendorong figur potensial.
”Usia kan sudah seperti kita- kita. Ical malah sudah pernah jadi menteri, menko, dan sekarang ketua umum. Saya bukan tak setuju lho, tetapi ini saran.Boleh dong,” kataTaufiq.

Dia mengatakan, semua partai punya figur-figur muda potensial yang layak diusung dalam regenerasi kepemimpinan nasional. Di Golkar, kata Taufiq, misalnya Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dan Wakil Ketua MPR Hadjriyanto Y Thohari. ”Yang tua biar jadi busur saja, jangan jadi anak panah,” ungkap Ketua MPR itu.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7296 seconds (0.1#10.140)