Masih bersikukuh tak beri cek pelawat
A
A
A
Sindonews.com - Miranda Swaray Goeltom masih berkilah menjadi orang yang telah memberikan 480 lembar cek pelawat bernilai Rp24 miliar kepada anggota dewan untuk bisa memenangkan dirinya menjadi Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia periode 2004-2009.
Miranda pun mengaku hanya mengetahui adanya mengenai kasus cek pelawat tersebut pada saat tahun 2008 dirinya membaca pemberitaan mengenai kasus tersebut. Namun, dosen Universitas Indonesia tersebut terus membantah bahwa dirinya menjadi otak dalam kasus tersebut.
“Saya tidak menyuruh kolega saya untuk memberikan sesuatu. Saya juga tidak pernah melakukan atau berusaha menghubungi seseorang untuk mencari tahu kasus tersebut, karena saya merasa tidak melakukan tersebut. Jadi, saya tidak merasa harus mencari tahu hal tersebut,“ bantah Miranda dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (9/4/2012).
Miranda pun membantah telah memberikan ataupun juga diminta oleh anggota dewan untuk bisa memberikan sesuatu apabila dirinya terpilih. “Saya tidak pernah memberikan sesuatu dan juga anggota dewan tidak pernah meminta sesuatu kepada saya,“ bantah Miranda.
Diketahui sebelumnya, Miranda S Gultom meminta dukungan kepada Nunun Nurbaetie terkait keinginannya menjadi Deputi Gubernur Senior BI. Nunun pun janji akan mengenalkan Miranda ke anggota DPR.
Sebagai bantuan pertama Nunun untuk sahabatnya itu, nomor telepon Udju Juhaeri dari Fraksi TNI/Polri diberikan kepada Miranda. Nunun juga bersedia meminjamkan rumahnya di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan, sebagai lokasi pertemuan Miranda dengan Endin AJ Soefihara, Hamka Yandhu, dan Paskah Suzeta.
Yang menarik, usai pertemuan itu, Nunun sempat mendengar celetukan jika pertolongan yang akan diberikan kepada Miranda tidak gratis. "Ini bukan proyek thank you ya," celetuk salah seorang yang datang saat itu. (wbs)
Miranda pun mengaku hanya mengetahui adanya mengenai kasus cek pelawat tersebut pada saat tahun 2008 dirinya membaca pemberitaan mengenai kasus tersebut. Namun, dosen Universitas Indonesia tersebut terus membantah bahwa dirinya menjadi otak dalam kasus tersebut.
“Saya tidak menyuruh kolega saya untuk memberikan sesuatu. Saya juga tidak pernah melakukan atau berusaha menghubungi seseorang untuk mencari tahu kasus tersebut, karena saya merasa tidak melakukan tersebut. Jadi, saya tidak merasa harus mencari tahu hal tersebut,“ bantah Miranda dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (9/4/2012).
Miranda pun membantah telah memberikan ataupun juga diminta oleh anggota dewan untuk bisa memberikan sesuatu apabila dirinya terpilih. “Saya tidak pernah memberikan sesuatu dan juga anggota dewan tidak pernah meminta sesuatu kepada saya,“ bantah Miranda.
Diketahui sebelumnya, Miranda S Gultom meminta dukungan kepada Nunun Nurbaetie terkait keinginannya menjadi Deputi Gubernur Senior BI. Nunun pun janji akan mengenalkan Miranda ke anggota DPR.
Sebagai bantuan pertama Nunun untuk sahabatnya itu, nomor telepon Udju Juhaeri dari Fraksi TNI/Polri diberikan kepada Miranda. Nunun juga bersedia meminjamkan rumahnya di Jalan Cipete Raya, Jakarta Selatan, sebagai lokasi pertemuan Miranda dengan Endin AJ Soefihara, Hamka Yandhu, dan Paskah Suzeta.
Yang menarik, usai pertemuan itu, Nunun sempat mendengar celetukan jika pertolongan yang akan diberikan kepada Miranda tidak gratis. "Ini bukan proyek thank you ya," celetuk salah seorang yang datang saat itu. (wbs)
()