Djoko bantah diberi mandat SBY umumkan reshuffle
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto membantah kedatangan dirinya bersama jajaranya ke kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Minggu, 8 April 2012 guna menerima mandat dari Presiden untuk mengumumkan reshuffle menteri PKS.
"Tidak ada hubungannya dengan reshuffle!," tegas Djoko dalam pesan singkatnya kepada okezone, Senin (9/4/2012).
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Spacua mengatakan bahwa Presiden SBY telah memberikan mandat kepada Wakil Ketua Setgab, Aburizal Bakrie (Ical) untuk mengumumkan pendepakkan PKS dari koalisi.
Namun Ical membantah bahwa dirinya telah diberi mandat oleh SBY untuk mengeluarkan PKS dari koalisi. "Rupanya Max lebih tahu dari Presiden," kata Ical.
Ical menjelaskan bahwa yang berwenang untuk mengumumkan pendepakan PKS dari koalisi adalah pemerintah itu sendiri. Dan tentunya, kata dia, hal itu bisa dilakukan oleh Presiden SBY atau wakilnya, Boediono serta Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto.(wbs)
"Tidak ada hubungannya dengan reshuffle!," tegas Djoko dalam pesan singkatnya kepada okezone, Senin (9/4/2012).
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Spacua mengatakan bahwa Presiden SBY telah memberikan mandat kepada Wakil Ketua Setgab, Aburizal Bakrie (Ical) untuk mengumumkan pendepakkan PKS dari koalisi.
Namun Ical membantah bahwa dirinya telah diberi mandat oleh SBY untuk mengeluarkan PKS dari koalisi. "Rupanya Max lebih tahu dari Presiden," kata Ical.
Ical menjelaskan bahwa yang berwenang untuk mengumumkan pendepakan PKS dari koalisi adalah pemerintah itu sendiri. Dan tentunya, kata dia, hal itu bisa dilakukan oleh Presiden SBY atau wakilnya, Boediono serta Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto.(wbs)
()