Setgab sibuk urus koalisi, rakyat terabaikan
A
A
A
Sindonews.com - Menjadi perbincangan dalam Sekretariat Gabungan (Setgab), akhirnya membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) gerah. Partai berlambang bulan sabit kembar ini balik menyerang Setgab. Menurut PKS, Setgab terlalu sibuk mengurus koalisi hingga kepentingan rakyat terabaikan.
Wakil Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, isu mengeluarkan PKS dari Setgab hanya menjadi konsumsi para elit. Sementara persoalan yang lebih penting adalah, rakyat akan terbebani dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Setgab jangan sibukkan masyarakat dengan isu koalisi. Isu Setgab mengeluarkan PKS dari koalisi adalah isu elit dan tidak penting buat rakyat," ujar Mahfuz melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (5/4/2012).
Anggota Komisi I ini menegaskan, seharusnya isu besar yang harus dijawab pemerintah maupun partai pendukungannya yang tergabung dalam Setgab adalah bagaimana mengatasi ketidakpastian yang menghantui rakyat kecil. "Apakah BBM akan naik, kapan dan berapa naiknya," terangnya.
Menurutnya, isu kenaikan BBM yang dihembuskan jauh hari telah berdampak pada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang sudah berlangsung selama sebulan. Rakyat, tambahnya, membutuhkan jawaban dari Pemerintah. "Turunkan harga-harga sekarang. Itu pesan hati rakyat Indonesia yang harus dijawab Setgab," tambahnya.
Ditanya soal koalisi, PKS siap menerima konsekuensi apapun dari sikap politiknya menolak kenaikan harga BBM saat sidang Paripurna. Hal itu dilakukan karena PKS tak mau meninggalkan rakyat di saat susah. (san)
Wakil Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, isu mengeluarkan PKS dari Setgab hanya menjadi konsumsi para elit. Sementara persoalan yang lebih penting adalah, rakyat akan terbebani dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Setgab jangan sibukkan masyarakat dengan isu koalisi. Isu Setgab mengeluarkan PKS dari koalisi adalah isu elit dan tidak penting buat rakyat," ujar Mahfuz melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (5/4/2012).
Anggota Komisi I ini menegaskan, seharusnya isu besar yang harus dijawab pemerintah maupun partai pendukungannya yang tergabung dalam Setgab adalah bagaimana mengatasi ketidakpastian yang menghantui rakyat kecil. "Apakah BBM akan naik, kapan dan berapa naiknya," terangnya.
Menurutnya, isu kenaikan BBM yang dihembuskan jauh hari telah berdampak pada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang sudah berlangsung selama sebulan. Rakyat, tambahnya, membutuhkan jawaban dari Pemerintah. "Turunkan harga-harga sekarang. Itu pesan hati rakyat Indonesia yang harus dijawab Setgab," tambahnya.
Ditanya soal koalisi, PKS siap menerima konsekuensi apapun dari sikap politiknya menolak kenaikan harga BBM saat sidang Paripurna. Hal itu dilakukan karena PKS tak mau meninggalkan rakyat di saat susah. (san)
()