PKB: Koalisi jangan kayak oposisi

Sindonews.com - Anggota Fraksi Partai kebangkitan Bangsa (PKB) Ambdul Malik Haramain menegaskan, seharusnya partai yang berkoalisi dengan pemerintah menyepakati apa yang menjadi kebijakan pemerintah. Bukan sebaliknya, melawan dan menentangnya begitu saja.

"Prinsipnya kita harus konsisten, yang koalisi ayo koalisi. Bukan berarti koalisi itu menuruti kemauan Demokrat, di koalisi juga berdebat," tutur Malik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/3/2012).

Menurutnya, meski terjadi perdebatan, pada akhirnya harus jadi satu suara bersama partai koalisi yang lain. "Tapi lepas dari perdebatan itu, ya koalisi harus jadi satu. Kalau enggak siap berkoalisi, ya siap mengambil keputusan," terangnya.

Menurut politisi PKB ini, pengambilan keputusan kenaikan BBM tidaklah mudah. Meski terjadi perbedaan pendapat, tapi harus satu suara dengan partai koalisi.

"Banyak kebijakan yang sulit diambil. Dinamika tidak boleh berubah komitmen sebagai koalisi. Jangan sampai koalisi tapi kayak oposisi," sindirnya merujuk pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ditambahkan dia, Sekretaris Gabungan (setgab) hanya sebagai media dari koalisi. Sedang kenaikan harga BBM bukan hanya soal koalisi, tetapi juga rakyat banyak. "Masalah BBM memang ruwet sekali. Pertimbangan kita bukan hanya koalisi, tapi juga rakyat," tukas Ambdul Malik. (san)