PKS membelot bukan untuk cari musuh
A
A
A
Sindonews.com - Partai Golkar menilai perbedaan pendapat yang tajam antar partai terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang puncaknya terjadi pada sidang Paripurna DPR kemarin, bukan dalam rangka menyebar permusuhan. Perbedaan itu adalah hal yang wajar.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam sambutannya di kediamannya, Jalan Mangunsarkoro Nomor 42, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2012).
"PDIP, Gerindra, Hanura dan PKS yang memberikan jalan lain, saya yakin ini bukan permusuhan dalam melihat sesuatu ke depan. Saya juga ucapkan terima kasih kepada mereka," ujar Aburizal.
Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie menegaskan, dirinya tidak pernah mengatakan Golkar menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Namun yang benar adalah Partai Golkar memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak, namun tidak dalam waktu dekat ini.
"Posisi Partai Golkar tidak merubah komitmen (koalisi), belum waktunya menaikan harga BBM saat ini. Tidak benar saya mengatakan menolak kenaikan harga BBM. Namun demikian kita harus memberi ruang pemerintah bila harga BBM naik terus maka kita kasih kesempatan 6 bulan ke belakang," tuturnya.
Ical mengatakan keputusan demikian pasti akan menuai pro dan kontra. "Ya mungkin ada yang puas dan tidak tapi harus tetap diambil jalan keluar," katanya.
Seperti diketahui, hasil voting DPR menyepakati opsi kedua yaitu adanya penambahan ayat pada pasal 7 ayat 6 yang memperbolehkan pemerintah mengubah harga BBM jika harga minyak mentah (Indonesia Crude Price) mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata 15 persen dalam waktu 6 bulan.
Sementara opsi pertama adalah tidak ada perubahan apa pun dalam pasal 7 ayat 6 Undang-Undang APBN 2012 yang isinya tidak memperbolehkan pemerintah menaikkan harga BBM pada tahun ini.
Hasil voting DPR sebanyak 356 anggota dewan menyetujui opsi kedua dan 82 anggota menyetujui opsi pertama. Sementara 93 anggota dewan dari Fraksi PDIP dan Hanura melakukan walk out. (wbs)
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam sambutannya di kediamannya, Jalan Mangunsarkoro Nomor 42, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2012).
"PDIP, Gerindra, Hanura dan PKS yang memberikan jalan lain, saya yakin ini bukan permusuhan dalam melihat sesuatu ke depan. Saya juga ucapkan terima kasih kepada mereka," ujar Aburizal.
Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie menegaskan, dirinya tidak pernah mengatakan Golkar menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Namun yang benar adalah Partai Golkar memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak, namun tidak dalam waktu dekat ini.
"Posisi Partai Golkar tidak merubah komitmen (koalisi), belum waktunya menaikan harga BBM saat ini. Tidak benar saya mengatakan menolak kenaikan harga BBM. Namun demikian kita harus memberi ruang pemerintah bila harga BBM naik terus maka kita kasih kesempatan 6 bulan ke belakang," tuturnya.
Ical mengatakan keputusan demikian pasti akan menuai pro dan kontra. "Ya mungkin ada yang puas dan tidak tapi harus tetap diambil jalan keluar," katanya.
Seperti diketahui, hasil voting DPR menyepakati opsi kedua yaitu adanya penambahan ayat pada pasal 7 ayat 6 yang memperbolehkan pemerintah mengubah harga BBM jika harga minyak mentah (Indonesia Crude Price) mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata 15 persen dalam waktu 6 bulan.
Sementara opsi pertama adalah tidak ada perubahan apa pun dalam pasal 7 ayat 6 Undang-Undang APBN 2012 yang isinya tidak memperbolehkan pemerintah menaikkan harga BBM pada tahun ini.
Hasil voting DPR sebanyak 356 anggota dewan menyetujui opsi kedua dan 82 anggota menyetujui opsi pertama. Sementara 93 anggota dewan dari Fraksi PDIP dan Hanura melakukan walk out. (wbs)
()