3 Sebab APBN 2012 jebol versi Petisi 28
A
A
A
Sindonews.com - Analis Ekonomi Petisi 28 Salamuddi Daeng menyatakan ada tiga hal penyebab Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pro neokolonialisme imperialisme (Neokolim) jebol pada 2012.
Pertama, kata dia, Pemerintahan SBY gagal menjual surat utang negara (SUN). Para investor dalam dan luar negeri tampaknya sudah tidak percaya lagi pada pemerintahan ini. "Besar kemungkinan, ini dikarenakan SBY gagal dalam menciptakan stabilitas ekonomi, politik dan pemberantasan korupsi," ujarnya dalam rilisnya, Minggu 1 April 2012 malam.
Yang kedua, lanjut dia, Pemerintahan SBY kembali gagal mendapatkan utang luar negeri dari lawatannya selama sepekan di luar negeri, khususnya ke China. "Tampaknya Pemerintahan China tidak percaya, dikarenakan SBY sudah banyak meminjam uang dari AS, Eropa, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia. Besar kemungkinan pemerintah China memandang memberi utang pada pemerintahan yang hampir bangkrut adalah masalah yang besar," tuturnya.
Ditambah lagi, lanjutnya, sekitar 25 MoU antar Pemerintah Indonesia dengan China yang hingga kini tak dijalankan oleh Pemerintahan SBY.
Sedangkan, hal yang ketiga, Pemerintahan SBY gagal menaikkan harga BBM yang menyebabkan pendapatan negara dari penjualan BBM ke rakyat rendah, pendapatan pajak rendah, sementara sisi lain harus membayar mahal investor asing di migas dalam bentuk cost recovery.
Lebih lanjut, dia memaparkan, kegagalan SBY terkait ketiga hal di atas memang sedikit membuat rakyat lega. Utang selama ini, sambungnya, sudah membuat bangsa Indonesia meradang. Demikian pula halnya kenaikan BBM sejak SBY berkuasa telah membuat lebih dari 110 juta rakyat miskin semakin menderita.
Namun di sisi lain, ucapnya, kegagalan mencari utang dan menaikkan harga BBM tersebut akan menyebabkan target pengeluaran tidak terpenuhi, pejabat tidak naik gaji, DPR tidak naik gaji, proyek pemerintah yang menjadi sumber korupsi akan berkurang, besar kemungkinan juga tidak bisa bayar utang luar negeri.
"Dengan demikian SBY harus digulingkan, baik secara moral, politik dan kemanusiaan. Rezim korup ini sudah tidak pantas dipertahankan, dan harus digulingkan secara paksa. Ayo bersatu, kita harus bersatu, revolusi tak menanti 6 bulan," pungkasnya. (san)
Pertama, kata dia, Pemerintahan SBY gagal menjual surat utang negara (SUN). Para investor dalam dan luar negeri tampaknya sudah tidak percaya lagi pada pemerintahan ini. "Besar kemungkinan, ini dikarenakan SBY gagal dalam menciptakan stabilitas ekonomi, politik dan pemberantasan korupsi," ujarnya dalam rilisnya, Minggu 1 April 2012 malam.
Yang kedua, lanjut dia, Pemerintahan SBY kembali gagal mendapatkan utang luar negeri dari lawatannya selama sepekan di luar negeri, khususnya ke China. "Tampaknya Pemerintahan China tidak percaya, dikarenakan SBY sudah banyak meminjam uang dari AS, Eropa, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia. Besar kemungkinan pemerintah China memandang memberi utang pada pemerintahan yang hampir bangkrut adalah masalah yang besar," tuturnya.
Ditambah lagi, lanjutnya, sekitar 25 MoU antar Pemerintah Indonesia dengan China yang hingga kini tak dijalankan oleh Pemerintahan SBY.
Sedangkan, hal yang ketiga, Pemerintahan SBY gagal menaikkan harga BBM yang menyebabkan pendapatan negara dari penjualan BBM ke rakyat rendah, pendapatan pajak rendah, sementara sisi lain harus membayar mahal investor asing di migas dalam bentuk cost recovery.
Lebih lanjut, dia memaparkan, kegagalan SBY terkait ketiga hal di atas memang sedikit membuat rakyat lega. Utang selama ini, sambungnya, sudah membuat bangsa Indonesia meradang. Demikian pula halnya kenaikan BBM sejak SBY berkuasa telah membuat lebih dari 110 juta rakyat miskin semakin menderita.
Namun di sisi lain, ucapnya, kegagalan mencari utang dan menaikkan harga BBM tersebut akan menyebabkan target pengeluaran tidak terpenuhi, pejabat tidak naik gaji, DPR tidak naik gaji, proyek pemerintah yang menjadi sumber korupsi akan berkurang, besar kemungkinan juga tidak bisa bayar utang luar negeri.
"Dengan demikian SBY harus digulingkan, baik secara moral, politik dan kemanusiaan. Rezim korup ini sudah tidak pantas dipertahankan, dan harus digulingkan secara paksa. Ayo bersatu, kita harus bersatu, revolusi tak menanti 6 bulan," pungkasnya. (san)
()