SBY ngotot naikkan harga BBM
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah bertekad bulat untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Meski pembahasan dengan DPR saat ini belangsung alot, namun hak itu tidak menyurutkan niat pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM, kendati aksi protes terhadap kebijakan tersebut ditolak keras olah mayoritas rakyat Indonesia.
Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden Susulo Bambang Yudhoyono menghormati pendapat dan usulan dari berbagai pihak terkait harga BBM. Namun pemerintah tetap mengajukan usulan kepada DPR, hal ini semata-mata untuk menyelamatkan perekonomian negara.
"Bapak SBY akan mengikuti pembahasan hari ini, bahwa pembahasan nantinya tak semata-mata membahas masalah kenaikan BBM. Tapi lebih bagaimana usulan pemerintah menyelamatkan ekonomi nasional agar semua kegiatan ekonomi tak terganggu," ujarnya di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (30/3/2012).
Julian menjelaskan, pembahasan di Rapat Paripurna DPR hari ini tak hanya membahas kenaikan BBM, pemerintah juga mengajukan beberapa aturan revisi. Di antaranya anggaran, perubahan asumsi makro, dan juga pengurangan subsidi energi sendiri.
"Ini yang perlu dipahami masyarakat luas, jadi nanti tak serta merta membahas kenaikan BBM. Karena hal lain yang menyangkut kepentingan nasional kita," pungkasnya.
Seperti diketahui, Gelombang penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi terus disuarakan. Hari ini ada 20 titik demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi hari ini.
Ribuan lapisan masyarakat akan turun ke jalan untuk unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Berdasarkan keterangan dari pihak Polda Metro Jaya, setidaknya ada 20 titik yang diperkirakan akan menjadi titik aksi demonstrasi. (wbs)
Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden Susulo Bambang Yudhoyono menghormati pendapat dan usulan dari berbagai pihak terkait harga BBM. Namun pemerintah tetap mengajukan usulan kepada DPR, hal ini semata-mata untuk menyelamatkan perekonomian negara.
"Bapak SBY akan mengikuti pembahasan hari ini, bahwa pembahasan nantinya tak semata-mata membahas masalah kenaikan BBM. Tapi lebih bagaimana usulan pemerintah menyelamatkan ekonomi nasional agar semua kegiatan ekonomi tak terganggu," ujarnya di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (30/3/2012).
Julian menjelaskan, pembahasan di Rapat Paripurna DPR hari ini tak hanya membahas kenaikan BBM, pemerintah juga mengajukan beberapa aturan revisi. Di antaranya anggaran, perubahan asumsi makro, dan juga pengurangan subsidi energi sendiri.
"Ini yang perlu dipahami masyarakat luas, jadi nanti tak serta merta membahas kenaikan BBM. Karena hal lain yang menyangkut kepentingan nasional kita," pungkasnya.
Seperti diketahui, Gelombang penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi terus disuarakan. Hari ini ada 20 titik demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi hari ini.
Ribuan lapisan masyarakat akan turun ke jalan untuk unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Berdasarkan keterangan dari pihak Polda Metro Jaya, setidaknya ada 20 titik yang diperkirakan akan menjadi titik aksi demonstrasi. (wbs)
()