Akhirnya PKS dukung kenaikan BBM
Akhirnya PKS dukung kenaikan BBM
A
A
A
Sindonews.com - Setelah sempat keukeh menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya mendukung kebijakan yang akan diberlakukan 1 April itu. Sikap lunak PKS tersebut pun diapreasi sangat baik oleh Partai Demokrat.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan PKS sudah menyetujui kenaikan BBM. Menurutnya, perubahan sikap PKS bentuk dukungan positif terhadap pemerintah. Apalagi PKS salah satu partai koalisi.
"Menghargai koalisi, dan berpikirnya lebih relistis saja," ucap Max di Gedung DPR kepada wartawan, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Sedangkan mengenai pasal 7 ayat 6 dalam APBN 2012 menyebutkan harga jual eceran BBM bersubsidi tidak boleh mengalami kenaikan, menurut Max sangat bisa diubah untuk disempurnakan.
"Pasal itu bisa diubah, yang tidak bisa diubah hanya Injil dan Alquran. Sedangkan UUD 45 saja diamandemen," ujarnya.
Hingga saat ini soal kenaikan BBM masih dibahas di Badan Anggaran (Banggar) DPR. Pembahasan itu berjalan alot. Jika tidak diperoleh titik temu, maka kata Max bisa dibawa ke paripurna. "Kalau terjadi voting, terus satu kalah, satu menang wajar saja," ujarnya.(lin)
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan PKS sudah menyetujui kenaikan BBM. Menurutnya, perubahan sikap PKS bentuk dukungan positif terhadap pemerintah. Apalagi PKS salah satu partai koalisi.
"Menghargai koalisi, dan berpikirnya lebih relistis saja," ucap Max di Gedung DPR kepada wartawan, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2012).
Sedangkan mengenai pasal 7 ayat 6 dalam APBN 2012 menyebutkan harga jual eceran BBM bersubsidi tidak boleh mengalami kenaikan, menurut Max sangat bisa diubah untuk disempurnakan.
"Pasal itu bisa diubah, yang tidak bisa diubah hanya Injil dan Alquran. Sedangkan UUD 45 saja diamandemen," ujarnya.
Hingga saat ini soal kenaikan BBM masih dibahas di Badan Anggaran (Banggar) DPR. Pembahasan itu berjalan alot. Jika tidak diperoleh titik temu, maka kata Max bisa dibawa ke paripurna. "Kalau terjadi voting, terus satu kalah, satu menang wajar saja," ujarnya.(lin)
()
Explore More