Hadar juga dijagokan pimpin KPU 2014
A
A
A
Sindonews.com - Selain Ida Budhiati, sejumlah fraksi di DPR juga menjagokan Direktur Eksekutif Pusat Reformasi Pemilu (Cetro) Hadar Navis Gumay menjadi ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2012–2017. Dukungan terhadap Hadar antara lain datang dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Fraksi Partai Demokrat.
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS Agus Poernomo menilai, Hadar sangat bisa diandalkan memimpin KPU yang akan menyelenggarakan Pemilu 2014, dengan latar belakangnya sebagai seorang aktivis demokrasi dan kepemiluan yang kritis.
Menurut Agus, Hadar juga memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menjadi ketua KPU. Jika terpilih menjadi ketua KPU, kata dia, keberadaan Hadar bisa menutupi kekurangan dan ketiadaan legal drafter di antara tujuh komisioner terpilih KPU mendatang. “Kompetensi Hadar tidak usah diragukan lagi. Jadi, ya antara Hadar dan Ida Budhiati (ketua KPU Jawa Tengah). Saya melihat kompetensi Hadar dan Ida seimbang. Mereka berdua calon terkuat,” ujar Agus di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, Ida diunggulkan oleh Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR Saan Mustopa mengatakan, dari sudut pandang senioritas, Hadar paling memenuhi syarat memimpin KPU mendatang.
Saan juga melihat Hadar memiliki pengetahuan dan daya analisis sangat kuat tentang kepemiluan. Namun, dari dua pilihan mekanisme pemilihan ketua KPU yakni musyawarah antara nggota terpilih atau oleh DPR, Saan lebih condong pada mekanisme pertama. “Itu (pemilihan ketua KPU) serahkan saja kepada tujuh orang komisioner terpilih untuk bermusyawarah,” ujar Saan.
Kendati demikian, lanjut dia, dilihat dari sisi dukungan saat pemilihan komisioner, Hadar juga memiliki saingan berat selain Ida yaitu Sigit Pamungkas.
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan menambahkan, sosok Hadar layak diperhitungkan. Dia menilai Hadar memiliki pengetahuan soal pemilu yang kuat, pendirian yang teguh, serta memiliki independensi dan netralitas yang kuat.
“Kalau soal karakter, jelas Hadar paling layak jadi ketua KPU. Apalagi, dia juga sangat aktif mengusulkan beberapa alternatif teknis penyelenggaraan pemilu,” kata Ramadhan.
Dalam voting di Komisi II DPR, Kamis (22/3) malam lalu, tujuh anggota KPU terpilih adalah Arif Budiman (Ketua KPU Jatim), Ida Budhiati, Sigit Pamungkas, Husni Kamil Manik (KPU Sumbar), Ferry Kurnia Rizkiansyah (Ketua KPU Jabar), Hadar Navis Gumay, dan Juri Ardiantoro 34 (Ketua KPU DKI Jakarta).
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi menyatakan, tujuh komisioner KPU terpilih merupakan orang-orang terbaik yang dipilih Komisi II DPR. Golkar sendiri lebih memilih untuk memercayakan kepemimpinan KPU kepada dua komisioner terpilih yang mengantongi suara terbanyak. Mereka adalah Ida Budhiati dan Sigit Pamungkas.
Menurut Priyo, keduanya dikenal kredibel, mandiri,dan profesional. “Siapa ketuanya, siapa pun yang terpilih tidak jadi soal. Kita sudah nyaman memilih tujuh orang terpilih tersebut, karena semuanya sudah sesuai dengan keinginan Golkar,” imbuhnya.
Sementara itu, Hadar mengemukakan ada dua prioritas utama yang harus menjadi fokus KPU, yakni keterlibatan masyarakat dalam pemilu dan penyelenggaraan pemilu yang bisa dipercaya oleh publik.
Menurut dia, pemilih harus dilibatkan dalam setiap tahapan pemilu sehingga masyarakat benar-benar siap berpartisipasi dalam pesta demokrasi sesuai pilihannya.
Lalu, apakah dirinya siap memimpin KPU? “Itu lebih baik diserahkan pada mekanisme yang berlaku di Komisi II DPR. Terserahsaja. Bagisaya, kualitas dan hasil pemilu, itu yang jauh lebih penting,” tuturnya.
Tujuh anggota KPU periode 2012–2017 yang baru terpilih akan dilantik pada April mendatang. Pada Selasa (27/3) hari ini, nama-nama anggota terpilih KPU akan dibacakan dalam rapat paripurna DPR.
Selanjutnya, keputusan DPR tersebut akan disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk diterbitkan keputusan presiden dan dilantik.(lin)
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS Agus Poernomo menilai, Hadar sangat bisa diandalkan memimpin KPU yang akan menyelenggarakan Pemilu 2014, dengan latar belakangnya sebagai seorang aktivis demokrasi dan kepemiluan yang kritis.
Menurut Agus, Hadar juga memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menjadi ketua KPU. Jika terpilih menjadi ketua KPU, kata dia, keberadaan Hadar bisa menutupi kekurangan dan ketiadaan legal drafter di antara tujuh komisioner terpilih KPU mendatang. “Kompetensi Hadar tidak usah diragukan lagi. Jadi, ya antara Hadar dan Ida Budhiati (ketua KPU Jawa Tengah). Saya melihat kompetensi Hadar dan Ida seimbang. Mereka berdua calon terkuat,” ujar Agus di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, Ida diunggulkan oleh Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR Saan Mustopa mengatakan, dari sudut pandang senioritas, Hadar paling memenuhi syarat memimpin KPU mendatang.
Saan juga melihat Hadar memiliki pengetahuan dan daya analisis sangat kuat tentang kepemiluan. Namun, dari dua pilihan mekanisme pemilihan ketua KPU yakni musyawarah antara nggota terpilih atau oleh DPR, Saan lebih condong pada mekanisme pertama. “Itu (pemilihan ketua KPU) serahkan saja kepada tujuh orang komisioner terpilih untuk bermusyawarah,” ujar Saan.
Kendati demikian, lanjut dia, dilihat dari sisi dukungan saat pemilihan komisioner, Hadar juga memiliki saingan berat selain Ida yaitu Sigit Pamungkas.
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan menambahkan, sosok Hadar layak diperhitungkan. Dia menilai Hadar memiliki pengetahuan soal pemilu yang kuat, pendirian yang teguh, serta memiliki independensi dan netralitas yang kuat.
“Kalau soal karakter, jelas Hadar paling layak jadi ketua KPU. Apalagi, dia juga sangat aktif mengusulkan beberapa alternatif teknis penyelenggaraan pemilu,” kata Ramadhan.
Dalam voting di Komisi II DPR, Kamis (22/3) malam lalu, tujuh anggota KPU terpilih adalah Arif Budiman (Ketua KPU Jatim), Ida Budhiati, Sigit Pamungkas, Husni Kamil Manik (KPU Sumbar), Ferry Kurnia Rizkiansyah (Ketua KPU Jabar), Hadar Navis Gumay, dan Juri Ardiantoro 34 (Ketua KPU DKI Jakarta).
Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi menyatakan, tujuh komisioner KPU terpilih merupakan orang-orang terbaik yang dipilih Komisi II DPR. Golkar sendiri lebih memilih untuk memercayakan kepemimpinan KPU kepada dua komisioner terpilih yang mengantongi suara terbanyak. Mereka adalah Ida Budhiati dan Sigit Pamungkas.
Menurut Priyo, keduanya dikenal kredibel, mandiri,dan profesional. “Siapa ketuanya, siapa pun yang terpilih tidak jadi soal. Kita sudah nyaman memilih tujuh orang terpilih tersebut, karena semuanya sudah sesuai dengan keinginan Golkar,” imbuhnya.
Sementara itu, Hadar mengemukakan ada dua prioritas utama yang harus menjadi fokus KPU, yakni keterlibatan masyarakat dalam pemilu dan penyelenggaraan pemilu yang bisa dipercaya oleh publik.
Menurut dia, pemilih harus dilibatkan dalam setiap tahapan pemilu sehingga masyarakat benar-benar siap berpartisipasi dalam pesta demokrasi sesuai pilihannya.
Lalu, apakah dirinya siap memimpin KPU? “Itu lebih baik diserahkan pada mekanisme yang berlaku di Komisi II DPR. Terserahsaja. Bagisaya, kualitas dan hasil pemilu, itu yang jauh lebih penting,” tuturnya.
Tujuh anggota KPU periode 2012–2017 yang baru terpilih akan dilantik pada April mendatang. Pada Selasa (27/3) hari ini, nama-nama anggota terpilih KPU akan dibacakan dalam rapat paripurna DPR.
Selanjutnya, keputusan DPR tersebut akan disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk diterbitkan keputusan presiden dan dilantik.(lin)
()