Kontras: TNI instrumen tempur

Jum'at, 23 Maret 2012 - 17:49 WIB
Kontras: TNI instrumen...
Kontras: TNI instrumen tempur
A A A
Sindonews.com - Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (Kontras) menyatakan, untuk melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pengamanan aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi harus melalui sebuah keputusan politik dari Presiden dengan persetujuan DPR.

"TNI sendiri tidak diorientasikan sebagai instrumen keamanan melainkan tempur," ujar Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar di kantornya, Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (23/3/2012).

Dikatakannya, jika dihadapkan dengan masyarakat yang melakukan ekspresi-ekspresi aksi unjuk rasa. Maka TNI sudah menyimpang dan merusak demokrasi. Menurutnya, aksi anti kenaikan harga BBM bukan ancaman serius terhadap keamanan nasional, meski mungkin dianggap sebagai ancaman terhadap pemimpin pemerintah saat ini.

"Kami menyayangkan masih terjadinya penggunaan kekuatan yang berlebihan dari aparat kepolisian terhadap para demonstran seperti yang terjadi di Yogyakarta, Makasar, Medan, Jakarta dan beberapa kota lainnya," ungkapnya.

Ditambahkan, para pengunjukrasa menderita luka-luka akibat bentrok atau pembubaran paksa oleh aparat kepolisian dengan korban luka sebanyak 83 orang. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0511 seconds (0.1#10.140)