Kapal perang usut penyelundupan BBM
A
A
A
Sindonews.com - Dugaan penjualan BBM bersubsidi ke kapal asing membuat sejumlah aparat waspada. Pangkalan TNI AL Palu, Sulawesi Tengah, mengerahkan tiga kapal perang untuk mencegah penimbunan BBM yang biasanya dijual antar pulau melalui Selat Makassar.
Komandan Lanal Palu Kolonel Laut (P) Boedi Oetomo mengatakan, kapal yang dikerahkan itu adalah KRI Birang 831, Kapal TNI AL Andau, dan Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Pantoloan. “Saat ini KRI Birang 831 masih di tengah laut,” katanya menjelaskan 21 Maret.
KRI Birang 831 buatan tahun 2010 itu mempunyai panjang badan 40 meter dan dirancang dapat melaju dengan kecepatan 29 knots karena didorong oleh dua buah mesin diesel berkekuatan 1.250 HP.
KRI Birang 831 sendiri berada di bawah kendali Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan Lanal Palu hanya memiliki dua kapal patroli yakni KAL Andau buatan tahun 1983 dan Kapal Patkamla Pantoloan buatan tahun 1996.
“Kami selalu melakukan koordinasi dengan Lantamal VI Makassar untuk mengamankan wilayah laut,” kata Boedi.
Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), mengaku berkoordinasi dengan Polri dalam mengamankan kenaikan BBM.Patroli laut terus digalakkan dari Tegal, Jawa Tengah,hingga Merauke, Papua. Pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan untuk kemungkinan penyelundupan BBM saja, tetapi juga ilegal loging, ilegal fishing maupun juga gangguan keamanan lain.
“Seluruh pengamanan laut itu sudah menjadi tugas rutin kita.Tanpa ada kebijakan pemerintah mengenai penaikan BBM pun pengamanan terus kami lakukan. Pokoknya seluruh potensi pelanggaran di laut kita awasi,”katanya melalui sambungan telepon kemarin.(azh)
Komandan Lanal Palu Kolonel Laut (P) Boedi Oetomo mengatakan, kapal yang dikerahkan itu adalah KRI Birang 831, Kapal TNI AL Andau, dan Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Pantoloan. “Saat ini KRI Birang 831 masih di tengah laut,” katanya menjelaskan 21 Maret.
KRI Birang 831 buatan tahun 2010 itu mempunyai panjang badan 40 meter dan dirancang dapat melaju dengan kecepatan 29 knots karena didorong oleh dua buah mesin diesel berkekuatan 1.250 HP.
KRI Birang 831 sendiri berada di bawah kendali Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan Lanal Palu hanya memiliki dua kapal patroli yakni KAL Andau buatan tahun 1983 dan Kapal Patkamla Pantoloan buatan tahun 1996.
“Kami selalu melakukan koordinasi dengan Lantamal VI Makassar untuk mengamankan wilayah laut,” kata Boedi.
Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), mengaku berkoordinasi dengan Polri dalam mengamankan kenaikan BBM.Patroli laut terus digalakkan dari Tegal, Jawa Tengah,hingga Merauke, Papua. Pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan untuk kemungkinan penyelundupan BBM saja, tetapi juga ilegal loging, ilegal fishing maupun juga gangguan keamanan lain.
“Seluruh pengamanan laut itu sudah menjadi tugas rutin kita.Tanpa ada kebijakan pemerintah mengenai penaikan BBM pun pengamanan terus kami lakukan. Pokoknya seluruh potensi pelanggaran di laut kita awasi,”katanya melalui sambungan telepon kemarin.(azh)
()