Seleksi KPU, DPR klaim bebas money politic
A
A
A
Sindonews.com - Pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh Komisi II DPR dalam memilih calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang akan segera dilakukan dalam waktu dekat. DPR mengklaim meski tidak dapat dipungkiri akan ada calon KPU dan Bawaslu yang melakukan komunikasi politik dengan anggota DPR, namun hal itu belum dapat dipastikan.
"Tidak bisa dipungkiri satu dua orang pasti berkomunikasi. Tapi soal diterima apa tidak itu sangat tergantung pada sikap politik masing-masing partai. Hal itu sangat relatif," tutur Wakil Komisi II DPR RI Ganjar Pranomo kepada wartawan di DPR, Jakarta, Rabu (21/3/2012).
Dirinya juga menegaskan dan menjamin calon menang lewat transaksional sangat tidak dimungkinkan, pasalnya agak sulit untuk melakukan itu.
"Agak sulit kalau mau mentransaksikan. Kalau kita mau transaksi ya dari awal. Tapi dari awal kan mereka melalui seleksi di Panitia Seleksi (pansel). Agak sulit kita menjagokan satu atau dua orang," jelasnya
Ganjar menilai kalau ada calon yang melakukan pendekatan maka sangat kecil peluangnya, mungkin hanya beberapa persen aja.
"Kalau transaksi dengan fraksi lain saya nggak tau ya. Kalau toh ada itu ya kadarnya paling 10 persen," tandasnya. (wbs)
"Tidak bisa dipungkiri satu dua orang pasti berkomunikasi. Tapi soal diterima apa tidak itu sangat tergantung pada sikap politik masing-masing partai. Hal itu sangat relatif," tutur Wakil Komisi II DPR RI Ganjar Pranomo kepada wartawan di DPR, Jakarta, Rabu (21/3/2012).
Dirinya juga menegaskan dan menjamin calon menang lewat transaksional sangat tidak dimungkinkan, pasalnya agak sulit untuk melakukan itu.
"Agak sulit kalau mau mentransaksikan. Kalau kita mau transaksi ya dari awal. Tapi dari awal kan mereka melalui seleksi di Panitia Seleksi (pansel). Agak sulit kita menjagokan satu atau dua orang," jelasnya
Ganjar menilai kalau ada calon yang melakukan pendekatan maka sangat kecil peluangnya, mungkin hanya beberapa persen aja.
"Kalau transaksi dengan fraksi lain saya nggak tau ya. Kalau toh ada itu ya kadarnya paling 10 persen," tandasnya. (wbs)
()