DHN 45 prihatin kondisi kepemimpinan nasional
A
A
A
Sindonews.com – Dewan Harian Nasional Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHN 45) menyatakan prihatin atas kondisi kepemimpinan nasional yang membiarkan konflik horizontal antar golongan terus terjadi.
Ketua Dewan Harian Nasional Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHN 45) Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto mengatakan, berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa ini seperti konflik horizontal antar golongan di sejumlah daerah tidak terlepas dari peran strategis kepemimpinan nasional.
“Sebaik apa pun sistem yang kita gunakan, pada akhirnya semua itu kembali pada peran strategis kepemimpinan nasional,” ungkap Tyasno seusai membuka Musyawarah Nasional XIII Badan Pembudayaan Kejuangan 45 di Jakarta kemarin.
Menurut dia, kepemimpinan nasional seharusnya tidak membiarkan bangsa ini terjebak ke dalam konflik horizontal. Tyasno mengingatkan ada model penjajahan atau kolonialisme gaya baru yang terus berupaya mengeruk kekayaan sumber daya alam yang ada.
Karena itu, kepemimpinan nasional dituntut untuk memulai berjiwa merdeka, berpikir, dan bertindak Pancasila, serta memperkuat persatuan dan kesatuan di dalam mengisi kemerdekaan.
Hal senada diungkapkan mantan Wakil Presiden Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno. Menurut dia, kebinekaan sudah diwujudkan dengan konflik horizontal dan vertikal. Karena itu, dia mengajak seluruh anggota Badan Pembudayaan Kejuangan 45 melanjutkan perjuangan dengan menyusun konsep dasar warisan nilainilai kejuangan.(lin)
Ketua Dewan Harian Nasional Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHN 45) Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto mengatakan, berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa ini seperti konflik horizontal antar golongan di sejumlah daerah tidak terlepas dari peran strategis kepemimpinan nasional.
“Sebaik apa pun sistem yang kita gunakan, pada akhirnya semua itu kembali pada peran strategis kepemimpinan nasional,” ungkap Tyasno seusai membuka Musyawarah Nasional XIII Badan Pembudayaan Kejuangan 45 di Jakarta kemarin.
Menurut dia, kepemimpinan nasional seharusnya tidak membiarkan bangsa ini terjebak ke dalam konflik horizontal. Tyasno mengingatkan ada model penjajahan atau kolonialisme gaya baru yang terus berupaya mengeruk kekayaan sumber daya alam yang ada.
Karena itu, kepemimpinan nasional dituntut untuk memulai berjiwa merdeka, berpikir, dan bertindak Pancasila, serta memperkuat persatuan dan kesatuan di dalam mengisi kemerdekaan.
Hal senada diungkapkan mantan Wakil Presiden Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno. Menurut dia, kebinekaan sudah diwujudkan dengan konflik horizontal dan vertikal. Karena itu, dia mengajak seluruh anggota Badan Pembudayaan Kejuangan 45 melanjutkan perjuangan dengan menyusun konsep dasar warisan nilainilai kejuangan.(lin)
()