Teroris di Bali mau aksi di Hari Nyepi
A
A
A
Sindonews.com - Satu orang dari lima orang kelompok terduga teroris yang ditembak mati tim Densus 88 di Bali dipastikan terkait jaringan perampokan CIMB Niaga di Medan.
Kelima orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) itu dilumpuhkan tim Densus di dua lokasi berbeda di Denpasar, Minggu malam 18 Maret 2012.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Hariadi mengungkapkan dari penyelidikan sementara, mereka memang terkait jaringan teroris.
"Satu orang berinisial HN dari hasil pengembangan Kasus Medan memang orang yang masuk DPO," beber Hariadi kepada wartawan di Mapolda Bali, Senin (19/3/2012).
Menyinggung empat orang lainnya, Hariadi mengatakan, kemungkinan besar HN mengajak jaringan baru lainnya untuk menjalankan aksinya.
Sebelum dilumpuhkan petugas Densus 88, polisi mendapatkan bukti-bukti kuat mereka akan melakukan serangkaian aksi perampokan menjelang hari Nyepi Bali.
Terbongkarnya kasus tersebut, kata Hariadi merupakan pengembangan dari kasus perampokan di Medan Sumatera Utara. Untuk keempat pelaku lainnya, saat ini keterkaitannya masih didalami kepolisian. "Masih didalami juga kemungkinan keterlibatan local boy," beber Hariadi.
Seperti diketahui dari kelima DPO yang tewas ada satu korban tewas asal Jimbaran, Bali. Keberadaan kelompok terduga teroris ini mulai tercium Minggu 18 Maret 2012. Tim gabungan Mabes Polri dan Polda Bali berhasil mengendus dua pelaku yang naik mobil minibus Toyota Avanza.
Untuk ketiga pelaku lainnya, polisi membuntuti di tempat berbeda. Dalam penggerebekan tersebut, polisi menemukan satu senjata genggam dan sejumlah peluru. Demikian juga tiga tersangka lainnya menggunakan mobil sewaan ke Bungalow 99X Jalan Danau Poso, Sanur.
Informasi lainnya menyebutkan, kelima pelaku ini sudah menginap di Danau poso sehari sebelum penggerebekan.(azh)
Kelima orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) itu dilumpuhkan tim Densus di dua lokasi berbeda di Denpasar, Minggu malam 18 Maret 2012.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Hariadi mengungkapkan dari penyelidikan sementara, mereka memang terkait jaringan teroris.
"Satu orang berinisial HN dari hasil pengembangan Kasus Medan memang orang yang masuk DPO," beber Hariadi kepada wartawan di Mapolda Bali, Senin (19/3/2012).
Menyinggung empat orang lainnya, Hariadi mengatakan, kemungkinan besar HN mengajak jaringan baru lainnya untuk menjalankan aksinya.
Sebelum dilumpuhkan petugas Densus 88, polisi mendapatkan bukti-bukti kuat mereka akan melakukan serangkaian aksi perampokan menjelang hari Nyepi Bali.
Terbongkarnya kasus tersebut, kata Hariadi merupakan pengembangan dari kasus perampokan di Medan Sumatera Utara. Untuk keempat pelaku lainnya, saat ini keterkaitannya masih didalami kepolisian. "Masih didalami juga kemungkinan keterlibatan local boy," beber Hariadi.
Seperti diketahui dari kelima DPO yang tewas ada satu korban tewas asal Jimbaran, Bali. Keberadaan kelompok terduga teroris ini mulai tercium Minggu 18 Maret 2012. Tim gabungan Mabes Polri dan Polda Bali berhasil mengendus dua pelaku yang naik mobil minibus Toyota Avanza.
Untuk ketiga pelaku lainnya, polisi membuntuti di tempat berbeda. Dalam penggerebekan tersebut, polisi menemukan satu senjata genggam dan sejumlah peluru. Demikian juga tiga tersangka lainnya menggunakan mobil sewaan ke Bungalow 99X Jalan Danau Poso, Sanur.
Informasi lainnya menyebutkan, kelima pelaku ini sudah menginap di Danau poso sehari sebelum penggerebekan.(azh)
()