Dunia soroti Indonesia atasi terorisme
Dunia soroti Indonesia atasi terorisme
A
A
A
Sindonews.com - Masyarakat dunia sangat khawatir dengan aksi teror sekelompok orang yang seringkali mengatasnamakan agama Islam. Sebagai negara yang memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia, dunia menyoroti sikap Indonesia untuk ikut memberantas terorisme tersebut.
"Dunia menunggu Indonesia, karena Islam mayoritas. Dunia berharap Islam mayoritas mampu menyelesaikan ini," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Irjen Pol (Purn) Ansyaad Mbai dalam seminar internasional di Apita Green Hotel, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (18/3/2012).
Masyarakat dunia juga mengkhawatirkan muslim di Indonesia masuk dalam lingkaran Islam radikal. Jika hal itu terjadi, maka peta dunia dipastikan akan berubah. Oleh karenanya, kata Mbai, banyak tawaran kerja sama dari negara-negara Barat untuk pencegahan dan pemberantasan terorisme di Indonesia.
Aksi gerakan terorisme, kata Mbai, semakin sistematis. Biasanya para pelaku melakukan perencanaan melalui jaringan telepon seluler.
Selain itu, para teroris tak segan melakukan aksi kekerasan, seperti perampokan Bank CIMB yang terjadi di Medan beberapa waktu lalu. Kekerasan itu dilakukan untuk mendanai jihad mereka, biasa disebut fa'i. "Dasar mereka merampok itu fa'i," katanya.
Bagi mereka, teror merupakan bagian dari jihad. "Mereka merasa pintar pemahaman agamanya. Imam Samudra seminggu sebelum dieksekusi didatangi oleh ulama, dia bilang 'tahu apa anda soal Islam'," kata Mbai menirukan ucapan Imam Samudra.
"Dunia menunggu Indonesia, karena Islam mayoritas. Dunia berharap Islam mayoritas mampu menyelesaikan ini," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Irjen Pol (Purn) Ansyaad Mbai dalam seminar internasional di Apita Green Hotel, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (18/3/2012).
Masyarakat dunia juga mengkhawatirkan muslim di Indonesia masuk dalam lingkaran Islam radikal. Jika hal itu terjadi, maka peta dunia dipastikan akan berubah. Oleh karenanya, kata Mbai, banyak tawaran kerja sama dari negara-negara Barat untuk pencegahan dan pemberantasan terorisme di Indonesia.
Aksi gerakan terorisme, kata Mbai, semakin sistematis. Biasanya para pelaku melakukan perencanaan melalui jaringan telepon seluler.
Selain itu, para teroris tak segan melakukan aksi kekerasan, seperti perampokan Bank CIMB yang terjadi di Medan beberapa waktu lalu. Kekerasan itu dilakukan untuk mendanai jihad mereka, biasa disebut fa'i. "Dasar mereka merampok itu fa'i," katanya.
Bagi mereka, teror merupakan bagian dari jihad. "Mereka merasa pintar pemahaman agamanya. Imam Samudra seminggu sebelum dieksekusi didatangi oleh ulama, dia bilang 'tahu apa anda soal Islam'," kata Mbai menirukan ucapan Imam Samudra.
()
Explore More