BNPT: Teroris sebarkan paham di masjid-masjid

Sabtu, 17 Maret 2012 - 13:07 WIB
BNPT: Teroris sebarkan paham di masjid-masjid
BNPT: Teroris sebarkan paham di masjid-masjid
A A A
Sindonews.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Irjen Pol (Purn) Ansyaad Embay mengatakan perlunya peningkatan peran masjid dan lembaga pendidikan dalam memberantas gerakan terorisme.

Pasalnya, masjid menjadi tempat yang cocok bagi para teroris untuk menyebarkan pemahaman serta pemikiran-pemikiran radikalnya.

"Masjid itu paling efektif, mereka enggak mau kasih dalil-dalil ke mall-mall enggak akan didengar, tapi kalau di masjid pasti ada perhatian," ujar Embay dalam seminar internasional dengan tema 'Peran Pondok Pesantren dalam Menghadapi Terorisme Global' di Hotel Apita Green, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (17/3/2012).

Embay menjelaskan bahwa modus penyebaran paham di masjid begitu sistematis. Salah satunya modunya dengan menawarkan sebagai pengurus masjid dengan gratis atau tanpa dibayar.

"Ini fakta, awalnya mereka (teroris) menawarkan diri sebagai tukang sapu masjid gratis tidak perlu dibayar, lalu muadzinnya telat datang dia menawarkan adzan, lama-lama imam berhalangan dia tampil ke depan, lama-lama dia yang mengatur khutbah Jumat, mengatur narasumber pengajian (untuk menyebarkan fahamnya)," tuturnya.

Selain itu, persoalan lain adalah kurangnya dana untuk gaji para pengawas masjid. Di Indonesia ada kurang lebih 800 ribu masjid dan musala dengan 60 ribu pengawas di bawah Kementrian Agama. Namun hanya diberikan honor sebesar Rp100 ribu saja.

"Mereka itu benteng kita paling depan tapi dikasih Rp100 ribu aja. Kalau sama tukang becak di Surabaya. Kita tidak usah munafik, soal dana ini kurang. Kita dakwa tidak ada dana susah, karena musuh kita pakai dana besar," tuturnya.

Oleh karenanya, Embay menilai perlunya hukuman berat bagi para teroris. Meski diakui sulit lantaran masih menjadi perdebatan di DPR terkait Undang-undangnya. "Hukumanya harus diperberat, kalau dikasih remisi-remisi terus bebas dia. Dia juga harus tahu rasanya di bom," katanya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9052 seconds (0.1#10.140)