Calon anggota KPU jangan korup politik
A
A
A
Sindonews.com - Tim seleksi (Timsel) telah menyaring 14 calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu). Hasilnya juga sudah diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk fit and propertest.
Untuk menghindari timbulnya kecurigaan dari berbagai pihak, calon anggota KPU itu dilarang mendatangi fraksi-fraksi di DPR dengan alasan apapun.
Pengamat Politik Chusnul Mar'iyah mengimbau para calon anggota KPU tak usah datang ke DPR biar tak muncul kecurigaan publik.
"Sudahlah calon tidak perlu mendatangi fraksi-fraksi di DPR. Memang gratis, tapi menurut saya ini adalah korupsi politik," ujar Chusnul saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2012.
Selain itu, Chusnul juga berpendapat calon ketua dan anggota KPU harus mempunyai pengalaman dan bekal kepemimpinan yang kuat. Selain itu, independensi juga menjadi syarat utama.
"Ketokohan juga sangat penting, terkait leadership. Independensi juga harus menjadi prioritas, tidak melihat background darimana," ujarnya.
Chusnul juga mengkritik pelaksanaan psikotes yang hanya secara formal saja. Seharusnya track record harus dilihat juga sebagai pertimbangan.
"Psikotes, bukan hanya paper dan pena saja. Karena itu sudah dijual banyak di luaran, tetapi bagaimana melihat sisi teamwork yang solid, kepribadian yang kuat, tegas dan tidak mudah terpengaruh," tukasnya.(lin)
Untuk menghindari timbulnya kecurigaan dari berbagai pihak, calon anggota KPU itu dilarang mendatangi fraksi-fraksi di DPR dengan alasan apapun.
Pengamat Politik Chusnul Mar'iyah mengimbau para calon anggota KPU tak usah datang ke DPR biar tak muncul kecurigaan publik.
"Sudahlah calon tidak perlu mendatangi fraksi-fraksi di DPR. Memang gratis, tapi menurut saya ini adalah korupsi politik," ujar Chusnul saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3/2012.
Selain itu, Chusnul juga berpendapat calon ketua dan anggota KPU harus mempunyai pengalaman dan bekal kepemimpinan yang kuat. Selain itu, independensi juga menjadi syarat utama.
"Ketokohan juga sangat penting, terkait leadership. Independensi juga harus menjadi prioritas, tidak melihat background darimana," ujarnya.
Chusnul juga mengkritik pelaksanaan psikotes yang hanya secara formal saja. Seharusnya track record harus dilihat juga sebagai pertimbangan.
"Psikotes, bukan hanya paper dan pena saja. Karena itu sudah dijual banyak di luaran, tetapi bagaimana melihat sisi teamwork yang solid, kepribadian yang kuat, tegas dan tidak mudah terpengaruh," tukasnya.(lin)
()