SBY mohon demo BBM tidak anarkis
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta masyarakat tidak anarkistis dalam menyampaikan aspirasi (berdemo) terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang rencananya dilakukan pada 1 April 2012 mendatang.
"Unjuk rasa atau protes tertentu harus dipahami sebagai makna demokrasi apa adanya. Yang penting, segala bentuk protes ataupun unjuk rasa tidak berubah jadi aksi anarkis yang merusak. Apalagi tindakan melawan hukum dan ini konstitusional," ujar Presiden dalam sambutanya di Tempo Scan Tower, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (7/3/2012).
Presiden menyayangkan, jika aksi demonstrasi dilakukan anarkis hingga menimbulkan kerusakan. Menurutnya, hal itu akan sia-sia belaka. "Kalau itu terjadi, apa yang kita bangun bertahun-tahun dari masa gelap di awal krisis akan sia-sia.
Itu tanggung jawab kita semua, generasi muda ke depan," tuturnya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Presiden telah memerintahkan aparat penegak hukum untuk mengamankan situasi dalam negeri.
"Dibanyak kesempatan, saya sampaikan aparat keamanan dan penegak hukum serta jajaran lembaga negara bersatu menjaga kelanjutan situasi dalam negeri yang kondusif, untuk pembangunan ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kita," paparnya.
Aparat polisi dan penegak hukum, tambah SBY, harus bertindak tegas manakala terjadi aksi yang melebihi kepatutan. "Apalagi melawan konstitusi. Rakyat akan menang, negara tenteram dan kita bisa tingkatkan pembangunan," tutupnya. (san)
"Unjuk rasa atau protes tertentu harus dipahami sebagai makna demokrasi apa adanya. Yang penting, segala bentuk protes ataupun unjuk rasa tidak berubah jadi aksi anarkis yang merusak. Apalagi tindakan melawan hukum dan ini konstitusional," ujar Presiden dalam sambutanya di Tempo Scan Tower, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (7/3/2012).
Presiden menyayangkan, jika aksi demonstrasi dilakukan anarkis hingga menimbulkan kerusakan. Menurutnya, hal itu akan sia-sia belaka. "Kalau itu terjadi, apa yang kita bangun bertahun-tahun dari masa gelap di awal krisis akan sia-sia.
Itu tanggung jawab kita semua, generasi muda ke depan," tuturnya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Presiden telah memerintahkan aparat penegak hukum untuk mengamankan situasi dalam negeri.
"Dibanyak kesempatan, saya sampaikan aparat keamanan dan penegak hukum serta jajaran lembaga negara bersatu menjaga kelanjutan situasi dalam negeri yang kondusif, untuk pembangunan ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kita," paparnya.
Aparat polisi dan penegak hukum, tambah SBY, harus bertindak tegas manakala terjadi aksi yang melebihi kepatutan. "Apalagi melawan konstitusi. Rakyat akan menang, negara tenteram dan kita bisa tingkatkan pembangunan," tutupnya. (san)
()