Jabatan di Ditjen Pajak rawan korupsi
A
A
A
Sindonews.com - Kasus Dhana Widyatmika (DW) dan Gayus Holomoan Tambunan dianggap bukan modus baru di Direktorat Jendral Pajak (Dirjen Pajak). Hal itu karena lingkungan tempat mereka bekerja sejak dahulu terkenal posisi yang basah dan rawan korupsi.
"Mafia pajak ini sudah menjadi penyakit lama. Ini perilaku lama yang sudah terjadi jauh sebelum kasus Gayus mencuat," ujar pakar ekonomi Sunarsip di dalam diskusi Polemik Sindo Radio di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3/2012).
Hal tersebut dikarenakan, posisinya yang bergerak di bagian keuangan pemerintahan dianggap merupakan lahan yang rawan akan terjadinya korupsi. Oleh karena itu, tindakan korupsi itu terjadi atas moral para pelakunya yang berniat untuk melakukannya.
"Kalau tidak tahan iman, semua posisi di Dirjen Pajak itu rawan korupsi. Rata-rata semua instansi keuangan pemerintah juga rawan akan korupsi. Oleh karena itu, semua tergantung kepada iman personal masing-masing," pungkasnya.
Sementara itu, Dirjen Pajak A Fuad Rachmany meminta seluruh pegawai Ditjen Pajak tidak terpengaruh dengan kasus baru yang melibatkan pegawai Ditjen Pajak yakni mantan pegawai Pajak Dhana Widyatmika Merthana dan istrinya DA. DW telah dipekerjakan di Dinas Pendapatan Pemda DKI Jakarta.
"Kuatkan hati tingkatkan semangat kita, bekerjalah dengan penuh semangat dan pegang teguh nilai-nilai Kementerian Keuangan, integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan,” ujar Ditjen Pajak A Fuad Rachmany kepada seluruh pegawai Ditjen Pajak seperti yang dikutip dari situs Ditjen Pajak.
Pegawai Ditjen Pajak juga diminta berkomitmen untuk memerangi segala bentuk penyalahgunaan wewenang. Untuk saat ini seluruh pegawai Ditjen Pajak diminta tetap memberikan pelayanan terbaik kepada Wajib Pajak, apalagi saat ini sudah mendekati batas akhir penyampaian SPT Tahunan. (wbs)
"Mafia pajak ini sudah menjadi penyakit lama. Ini perilaku lama yang sudah terjadi jauh sebelum kasus Gayus mencuat," ujar pakar ekonomi Sunarsip di dalam diskusi Polemik Sindo Radio di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3/2012).
Hal tersebut dikarenakan, posisinya yang bergerak di bagian keuangan pemerintahan dianggap merupakan lahan yang rawan akan terjadinya korupsi. Oleh karena itu, tindakan korupsi itu terjadi atas moral para pelakunya yang berniat untuk melakukannya.
"Kalau tidak tahan iman, semua posisi di Dirjen Pajak itu rawan korupsi. Rata-rata semua instansi keuangan pemerintah juga rawan akan korupsi. Oleh karena itu, semua tergantung kepada iman personal masing-masing," pungkasnya.
Sementara itu, Dirjen Pajak A Fuad Rachmany meminta seluruh pegawai Ditjen Pajak tidak terpengaruh dengan kasus baru yang melibatkan pegawai Ditjen Pajak yakni mantan pegawai Pajak Dhana Widyatmika Merthana dan istrinya DA. DW telah dipekerjakan di Dinas Pendapatan Pemda DKI Jakarta.
"Kuatkan hati tingkatkan semangat kita, bekerjalah dengan penuh semangat dan pegang teguh nilai-nilai Kementerian Keuangan, integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan,” ujar Ditjen Pajak A Fuad Rachmany kepada seluruh pegawai Ditjen Pajak seperti yang dikutip dari situs Ditjen Pajak.
Pegawai Ditjen Pajak juga diminta berkomitmen untuk memerangi segala bentuk penyalahgunaan wewenang. Untuk saat ini seluruh pegawai Ditjen Pajak diminta tetap memberikan pelayanan terbaik kepada Wajib Pajak, apalagi saat ini sudah mendekati batas akhir penyampaian SPT Tahunan. (wbs)
()