Istana belum terima uang dari Indra
A
A
A
Sindonews.com - Istana Negara belum mengetahui rencana Indra Azwan (51) yang akan mengembalikan uang Rp25 juta yang pernah diterimanya dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pernah diberitakan, Indra berencana mengembalikan uang tersebut karena tidak puas dengan penegak hukum, lantaran oknum polisi penabrak anaknya tidak juga ditahan.
"Kami terus terang mendengar berita ini dari media," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Istana Negara Jakarta, Jumat (2/3/2012).
Indra Azwar merupakan warga Malang yang rela berjalan kaki ke Jakarta selama sembilan hari demi menuntut keadilan. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk protes karena anaknya meninggal dunia ditabrak oleh oknum polisi yang hingga kini belum juga ditahan.
Menurut Julian, kasus yang dialami oleh Indra Azwar bukanlah kewenangan Presiden. "Tentu ini bukan dalam domain atau kewenangan Presiden karena memang
hukum harus berjalan sebagaimana mestinya," ujar kata Julian.
Julian tak menjelaskan secara detail apakah ada arahan dari Presiden kepada Kapolri untuk menuntaskan kasus tersebut. "Konteksnya kan begini, itu menyangkut masalah keadilan ada proses hukum yang sementara dijalankan dan itu perlu diikuti dan dihormati, kemudian itu melahirkan suatu keputusan dan hasil itu domain suatu hasil yang berlaku, tentu dalam hal ini berkaitan langsung dengan yang berkaitan langsung dengan kasus almarhum anak dari saudara Indra," paparnya.
Julian menjelaskan, Indra Azwar pernah diterima oleh Presiden di Istana
dan menyampaikan aspirasinya terkait musibah yang menimpa anaknya. Pada saat itu, lanjutnya, Presiden telah mendengar apa yang menjadi keinginan dan aspirasi Indra.
"Telah didengarkan semuanya dan telah mendapat sesuatu masukan pertimbangan dari Bapak Presiden bahwa kasus ini segera akan ditangani khususnya karena ini menyangkut di dalam domain hukum, maka yang dibutuhkan keadilan oleh yang bersangkutan maka segera dimintakan untuk segera diproses pada saat itu," ucap Julian.
Julian tak menampik bila Indra telah menerima uang dari pihak Istana sebagai bentuk keprihatinan Presiden terhadap musibah yang dialami oleh Indra. Namun Julian enggan menyebut nominal uang tersebut.
"Memang benar telah diterima dan juga sebagai tali kasih dari kepala sekretariat Presiden yang memang tidak perlu disebut nominalnya. Namun itu adalah rasa bentuk prihatin dari bapak Presiden dan keluarga kepada saudara Indra. Jadi kalau kemudian kami dengar bahwa saudara Indra sekarang sementara berjalan menuju Jakarta, terus terang kami sendiri belum mengetahui persis apa yang menjadi tujuan dari kedatangan tersebut," katanya.
"Yang jelas bahwa saat itu semuanya telah dibicarakan dengan bapak Presiden dan yang bersangkutan juga keluarga telah menerima arahan nasehat dan menyatakan puas saat itu. Jadi kalau memang ini tidak keliru apa yang kemarin telah dibicarkan itu, itulah yang menjadi suatu capaian dari pertemuan yang diterima oleh kami," tutupnya.
Pernah diberitakan, Indra berencana mengembalikan uang tersebut karena tidak puas dengan penegak hukum, lantaran oknum polisi penabrak anaknya tidak juga ditahan.
"Kami terus terang mendengar berita ini dari media," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Istana Negara Jakarta, Jumat (2/3/2012).
Indra Azwar merupakan warga Malang yang rela berjalan kaki ke Jakarta selama sembilan hari demi menuntut keadilan. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk protes karena anaknya meninggal dunia ditabrak oleh oknum polisi yang hingga kini belum juga ditahan.
Menurut Julian, kasus yang dialami oleh Indra Azwar bukanlah kewenangan Presiden. "Tentu ini bukan dalam domain atau kewenangan Presiden karena memang
hukum harus berjalan sebagaimana mestinya," ujar kata Julian.
Julian tak menjelaskan secara detail apakah ada arahan dari Presiden kepada Kapolri untuk menuntaskan kasus tersebut. "Konteksnya kan begini, itu menyangkut masalah keadilan ada proses hukum yang sementara dijalankan dan itu perlu diikuti dan dihormati, kemudian itu melahirkan suatu keputusan dan hasil itu domain suatu hasil yang berlaku, tentu dalam hal ini berkaitan langsung dengan yang berkaitan langsung dengan kasus almarhum anak dari saudara Indra," paparnya.
Julian menjelaskan, Indra Azwar pernah diterima oleh Presiden di Istana
dan menyampaikan aspirasinya terkait musibah yang menimpa anaknya. Pada saat itu, lanjutnya, Presiden telah mendengar apa yang menjadi keinginan dan aspirasi Indra.
"Telah didengarkan semuanya dan telah mendapat sesuatu masukan pertimbangan dari Bapak Presiden bahwa kasus ini segera akan ditangani khususnya karena ini menyangkut di dalam domain hukum, maka yang dibutuhkan keadilan oleh yang bersangkutan maka segera dimintakan untuk segera diproses pada saat itu," ucap Julian.
Julian tak menampik bila Indra telah menerima uang dari pihak Istana sebagai bentuk keprihatinan Presiden terhadap musibah yang dialami oleh Indra. Namun Julian enggan menyebut nominal uang tersebut.
"Memang benar telah diterima dan juga sebagai tali kasih dari kepala sekretariat Presiden yang memang tidak perlu disebut nominalnya. Namun itu adalah rasa bentuk prihatin dari bapak Presiden dan keluarga kepada saudara Indra. Jadi kalau kemudian kami dengar bahwa saudara Indra sekarang sementara berjalan menuju Jakarta, terus terang kami sendiri belum mengetahui persis apa yang menjadi tujuan dari kedatangan tersebut," katanya.
"Yang jelas bahwa saat itu semuanya telah dibicarakan dengan bapak Presiden dan yang bersangkutan juga keluarga telah menerima arahan nasehat dan menyatakan puas saat itu. Jadi kalau memang ini tidak keliru apa yang kemarin telah dibicarkan itu, itulah yang menjadi suatu capaian dari pertemuan yang diterima oleh kami," tutupnya.
()