Baru disentil sedikit, Hanura geger
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Ramadhan Pohan mengaku sangat menyayangkan sikap Partai Hanura yang sudah geger baru diserang sedikit olehnya.
"Pak Wiranto bersama Akbar Faisal sama elite-elite Hanura, (mereka) terlalu sering menyerang SBY. Demokrat santai-santai saja," ujar Ramadhan menyindir sikap Partai Hanura yang dinilainya berlebihan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (2/3/2012).
Ditambahkan dia, sikap Partai Haruna yang seperti orang kebakaran jenggot sudah berlebihan dalam menyikapi kritikan dari dirinya. "Kenapa sekarang (giliran) saya nyentil, Pak Wiranto menjadi geger? Hanura biasa saja lah," tambahnya.
Menurutnya, jika pernyataan yang sudah dikeluarkannya di hadapan media dipermasalahkan, Demokrat siap jika Hanura ingin menempuh jalur hukum.
"Kami akan patuh. Kalau memang itu yang terbaik, kami patuh sama penegakan hukum. Ya siap, mau dihukum apa soal pernyataan saya ya?" tandasnya.
Lebih lanjut, semua diserahkan kepada hukum. "Kami serahkan saja sama hukum. Ya, maksud saya begini, sebagai anggota DPR saya bersuara. Saya politisi, saya bersuara. Kalau misalnya saya melanggar hukum, ya diproses," tukasnya.
Menanggapi sentilan Demokrat, Partai Hanura mendesak agar Ramadhan meminta maaf. Karena tudingannya terhadap Wiranto maupun Elza tidak pernah terbukti kebenarannya. Lebih buruk, tudingan itu mengarah kepada fitnah.
"Saya yakin dia tidak punya dasar dan bukti-bukti yang kuat dalam menyampaikan tuduhan-tuduhan itu. Ini bisa dikategorikan sebagai bentuk kekerasan non fisik dan premanisme politik yang bisa memancing ketegangan-keteganngan baru," ujar Ketua Umum Gerakan Muda Hanura, Erik Satrya Wardhana.
Seperti diketahui, Ramadhan menuding serangan yang dilakukan Muhammad Nazaruddin didukung oleh Partai Hanura. Dengan alasan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto merasa sakit hati lantaran dua kali kalah dari SBY dalam perhelatan Pilpres lalu. (san)
"Pak Wiranto bersama Akbar Faisal sama elite-elite Hanura, (mereka) terlalu sering menyerang SBY. Demokrat santai-santai saja," ujar Ramadhan menyindir sikap Partai Hanura yang dinilainya berlebihan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (2/3/2012).
Ditambahkan dia, sikap Partai Haruna yang seperti orang kebakaran jenggot sudah berlebihan dalam menyikapi kritikan dari dirinya. "Kenapa sekarang (giliran) saya nyentil, Pak Wiranto menjadi geger? Hanura biasa saja lah," tambahnya.
Menurutnya, jika pernyataan yang sudah dikeluarkannya di hadapan media dipermasalahkan, Demokrat siap jika Hanura ingin menempuh jalur hukum.
"Kami akan patuh. Kalau memang itu yang terbaik, kami patuh sama penegakan hukum. Ya siap, mau dihukum apa soal pernyataan saya ya?" tandasnya.
Lebih lanjut, semua diserahkan kepada hukum. "Kami serahkan saja sama hukum. Ya, maksud saya begini, sebagai anggota DPR saya bersuara. Saya politisi, saya bersuara. Kalau misalnya saya melanggar hukum, ya diproses," tukasnya.
Menanggapi sentilan Demokrat, Partai Hanura mendesak agar Ramadhan meminta maaf. Karena tudingannya terhadap Wiranto maupun Elza tidak pernah terbukti kebenarannya. Lebih buruk, tudingan itu mengarah kepada fitnah.
"Saya yakin dia tidak punya dasar dan bukti-bukti yang kuat dalam menyampaikan tuduhan-tuduhan itu. Ini bisa dikategorikan sebagai bentuk kekerasan non fisik dan premanisme politik yang bisa memancing ketegangan-keteganngan baru," ujar Ketua Umum Gerakan Muda Hanura, Erik Satrya Wardhana.
Seperti diketahui, Ramadhan menuding serangan yang dilakukan Muhammad Nazaruddin didukung oleh Partai Hanura. Dengan alasan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto merasa sakit hati lantaran dua kali kalah dari SBY dalam perhelatan Pilpres lalu. (san)
()