Pengacara Sistoyo sesalkan pengamanan di Pengadilan
A
A
A
Sindonews.com - Pengacara Jaksa Sistoyo, Firman Wijaya menyesalkan longgarnya pengamanan terhadap kliennya. Sehingga pembacokan tidak bisa diantisipasi oleh petugas keamanan.
"Saya sangat prihatin. Ini tragedi yang mencoreng wibawa peradilan, tidak ada pengamanan ketat kepada saksi penting yang sedang diadili," tegas Firman di RS Halmahera, Bandung, usai menjenguk Sistoyo, Rabu (29/2/2012).
Firman menyebutkan, indikasi tidak kondusifnya sidang sudah terlihat pada sidang dakwaan minggu lalu. Saat itu, masa pengunjuk rasa masuk ke ruang persidangan beberapa waktu lalu.
"Waktu itu ada upaya pengeroyokan, sekarang ada pembacokan. Peradilan kini sudah tidak kondusif," ungkapnya.
Firman menduga, pembacokan tersebut berkaitan erat dengan kesaksian Sistoyo yang dijadwalkan pada sidang berikutnya, Kamis 1 Maret 2012. "Di jadwal persidangan besok dia akan jadi saksi, saya yakin ini ada kaitannya. Kami juga akan layangkan surat protes kepada pimpinan KPK agar sistem pengamanan bisa dievaluasi," tukasnya.
Selain itu, pihaknya akan menolak persidangan jika keamanan tidak kondusif. "Klien kami masih belum sehat karena luka di kepalanya cukup parah, kami tidak setuju jika sidang dilanjutkan sebelum semuanya dipastikan berlangsung aman," tandasnya.
Hingga berita ini ditulis, Sistoyo masih terbaring di Ruang 1a RS Halmahera. Dia harus menerima delapan jahitan di keningnya akibat pembacokan itu. "Kondisinya sadar namun masih mengalami pendarahan dan pusing-pusing," ujarnya.
Pihaknya juga belum bisa menyebutkan sampai kapan Sistoyo dirawat. Saat ini Sistoyo dalam observasi dokter.(azh)
"Saya sangat prihatin. Ini tragedi yang mencoreng wibawa peradilan, tidak ada pengamanan ketat kepada saksi penting yang sedang diadili," tegas Firman di RS Halmahera, Bandung, usai menjenguk Sistoyo, Rabu (29/2/2012).
Firman menyebutkan, indikasi tidak kondusifnya sidang sudah terlihat pada sidang dakwaan minggu lalu. Saat itu, masa pengunjuk rasa masuk ke ruang persidangan beberapa waktu lalu.
"Waktu itu ada upaya pengeroyokan, sekarang ada pembacokan. Peradilan kini sudah tidak kondusif," ungkapnya.
Firman menduga, pembacokan tersebut berkaitan erat dengan kesaksian Sistoyo yang dijadwalkan pada sidang berikutnya, Kamis 1 Maret 2012. "Di jadwal persidangan besok dia akan jadi saksi, saya yakin ini ada kaitannya. Kami juga akan layangkan surat protes kepada pimpinan KPK agar sistem pengamanan bisa dievaluasi," tukasnya.
Selain itu, pihaknya akan menolak persidangan jika keamanan tidak kondusif. "Klien kami masih belum sehat karena luka di kepalanya cukup parah, kami tidak setuju jika sidang dilanjutkan sebelum semuanya dipastikan berlangsung aman," tandasnya.
Hingga berita ini ditulis, Sistoyo masih terbaring di Ruang 1a RS Halmahera. Dia harus menerima delapan jahitan di keningnya akibat pembacokan itu. "Kondisinya sadar namun masih mengalami pendarahan dan pusing-pusing," ujarnya.
Pihaknya juga belum bisa menyebutkan sampai kapan Sistoyo dirawat. Saat ini Sistoyo dalam observasi dokter.(azh)
()