Lapas Kerobokan Bali kembali rusuh
Lapas Kerobokan Bali kembali rusuh
A
A
A
Sindonews.com - Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Kerobokan, Bali kembali memanas. Para narapidana menyerang petugas lapas yang berjaga.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal (Pol) Saud Usman Nasution mengatakan, keributan kembali terjadi karena para narapidana belum puas dengan kondisi dan langkah yang diambil oleh pihak penjaga lapas.
"Sekira pukul 22.30 Wita terjadi kerusuhan pelemparan batu oleh napi kepada petugas jaga. Ada juga yang melempar dengan bom molotov. Sehingga petugas yang di luar masuk untuk mengamankan situasi," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Ditambahkan dia, setelah diberikan pemahaman, pada para napi diminta untuk masuk ke blok masing-masing dan situasi baru bisa dikendalikan sekira pukul 23.00 Wita.
"Para napi menginginkan adanya petugas jaga yang tidak merugikan napi, misalnya meminta uang bagi kepada keluarga napi yang akan menjenguk, kemudian adanya napi yang bisa keluar dari lapas," tambahnya.
Para napi juga menuntut ketiga orang rekan mereka yang terluka dalam kerusuhan yang terjadi pada Selasa 21 Februari 2012 lalu dikembalikan dan dirawat di dalam lapas.
"Mereka minta kasus penganiayaan napi pada 19 Februari 2012 yang berujung dengan penikaman napi Made itu diproses tuntas. Tidak ada jatuh korban dari petugas dan napi dalam peristiwa ini," tambahnya. (san)
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal (Pol) Saud Usman Nasution mengatakan, keributan kembali terjadi karena para narapidana belum puas dengan kondisi dan langkah yang diambil oleh pihak penjaga lapas.
"Sekira pukul 22.30 Wita terjadi kerusuhan pelemparan batu oleh napi kepada petugas jaga. Ada juga yang melempar dengan bom molotov. Sehingga petugas yang di luar masuk untuk mengamankan situasi," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Ditambahkan dia, setelah diberikan pemahaman, pada para napi diminta untuk masuk ke blok masing-masing dan situasi baru bisa dikendalikan sekira pukul 23.00 Wita.
"Para napi menginginkan adanya petugas jaga yang tidak merugikan napi, misalnya meminta uang bagi kepada keluarga napi yang akan menjenguk, kemudian adanya napi yang bisa keluar dari lapas," tambahnya.
Para napi juga menuntut ketiga orang rekan mereka yang terluka dalam kerusuhan yang terjadi pada Selasa 21 Februari 2012 lalu dikembalikan dan dirawat di dalam lapas.
"Mereka minta kasus penganiayaan napi pada 19 Februari 2012 yang berujung dengan penikaman napi Made itu diproses tuntas. Tidak ada jatuh korban dari petugas dan napi dalam peristiwa ini," tambahnya. (san)
()
Explore More