Bentrok napi Lapas Kerobokan dipicu penusukan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarat Polri Irjen (Pol) Saud Usman Nasution mengatakan, bentrokan antarnarapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan, Bali, dipicu oleh penusukan salah seorang narapidana oleh napi lainnya.
"Sebelumnya, ada kasus perkelahian antar napi, dimana salah seorang napi ditusuk. Selanjutnya, kasus tersebut ditangani kepolisian di sana. Tapi barang bukti yang digunakan untuk menusuk itu tidak ditemukan," kata Saud di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/2/2012).
Merasa ada yang ganjil, korban penusukan bertanya kepada petugas kepolisian dan lapas tentang bagaimana barang bukti pisau yang digunakan untuk menusuknya bisa hilang, sementara peristiwa penusukan terjadi di dalam lapas. Namun, pertanyaan itu tidak pernah terjawab.
"Kemudian hal ini berakibat napi yang menjadi korban ini tidak puas, akhirnya memprovokasi kepada teman-teman yang lain sehingga timbullah kerusuhan," terang Saud.
Kelompok napi yang tidak puas tersebut, menjebol pintu depan. "Pertama mereka membakar ruang registrasi, kemudian ruang Kalapas dan juga merangsek ke ruang gudang senjata. Untungnya semua senjata sudah dikeluarkan oleh petugas lapas, sehingga senjata aman," tambahnya.
Saat ini, kasus bentrok yang berujung pada pembakaran kantor Kapalas tersebut ditangani oleh Polda Bali. "Dalam rangka memproses para pelaku, khususnya yang melakukan pembakaran dan juga provokator, tahanan tidak ada yang lari, semua aman," tegas Saud. (san)
"Sebelumnya, ada kasus perkelahian antar napi, dimana salah seorang napi ditusuk. Selanjutnya, kasus tersebut ditangani kepolisian di sana. Tapi barang bukti yang digunakan untuk menusuk itu tidak ditemukan," kata Saud di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/2/2012).
Merasa ada yang ganjil, korban penusukan bertanya kepada petugas kepolisian dan lapas tentang bagaimana barang bukti pisau yang digunakan untuk menusuknya bisa hilang, sementara peristiwa penusukan terjadi di dalam lapas. Namun, pertanyaan itu tidak pernah terjawab.
"Kemudian hal ini berakibat napi yang menjadi korban ini tidak puas, akhirnya memprovokasi kepada teman-teman yang lain sehingga timbullah kerusuhan," terang Saud.
Kelompok napi yang tidak puas tersebut, menjebol pintu depan. "Pertama mereka membakar ruang registrasi, kemudian ruang Kalapas dan juga merangsek ke ruang gudang senjata. Untungnya semua senjata sudah dikeluarkan oleh petugas lapas, sehingga senjata aman," tambahnya.
Saat ini, kasus bentrok yang berujung pada pembakaran kantor Kapalas tersebut ditangani oleh Polda Bali. "Dalam rangka memproses para pelaku, khususnya yang melakukan pembakaran dan juga provokator, tahanan tidak ada yang lari, semua aman," tegas Saud. (san)
()